Prosumut
Politik

Ratusan Petugas Pemilu Tewas, Umar Zein: Alasan Kelelahan itu Pembodohan

PROSUMUT – Peristiwa meninggalnya ratusan petugas Pemilu menjadi duka warga Indonesia. Miris saat seharusnya Pemilu menjadi pesta yang menyenangkan tapi kali ini penuh ketegangan, intrik hingga korban nyawa.

Sebagian besar media mengungkapkan alasan kelelahan sebagai penyebab utama kematian para petugas KPPS itu. Tapi hal itu dianggap mencurigakan. Justru alasan kelelahan dianggap pembodohan yang diutarakan ke publik. Lalu apa penyebabnya?

Salah satu dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Umar Zein mengatakan perlu penelitian untuk mengungkapkan penyebabnya, namun dia memastikan bukan karena faktor kelelahan, sebab tidak dalam kerja paksa.

Kondisi petugas KPPS, kata Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan itu, sangat berbeda dengan pekerja masa Daendels dulu.

“Namanya juga kerja paksa. Mereka pasti kelelahan dan kekurangan gizi, kehausan, kelaparan sehingga daya tahan tubuhnya melemah, akhirnya jatuh sakit. Banyak yang terkena Malaria tropika, kejang-kejang, koma, kemudian meninggal,” katanya di akun Facebooknya lewat tulisan berjudul “Benarkah ‘Kelelahan’ Penyebab Kematian?”

Menurut dia, kondisi para petugas tidak mengalami itu. Bahkan jika kelelahan mereka bisa permisi sebentar.

“Mereka cukup mendapatkan minuman dan makanan, bukan kerja paksa, ada waktu istirahat meski bergantian, boleh permisi bila kondisi darurat,” jelas Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) dr Pirngadi Medan itu.

Kelelahan, kata dia, tidak bisa langsung menyebabkan kematian. Ada tiga “pintu” kematian, yaitu otak, jantung dan paru. Bila otak tidak cukup mendapat oksigen oleh berbagai sebab, misalnya penyumbatan pembuluh darah, maka terjadi kematian sel-sel otak.

Menurutnya, menegaskan gagal jantung, gagal ginjal, gagal hati, tidak langsung mati, mungkin koma dulu beberapa hari bahkan lebih.

“Lalu, mengapa diberitakan di media, banyak petugas Pemilu meninggal dunia akibat kelelahan? Ini pembodohan pada rakyat awam atau orang yang tidak faham ilmu medis, atau sedikit tahu ilmu medis,” katanya.

Menurut Umar penyebab kematian itu bukan kelelahan tapi kematian mendadak. Ia pun mengatakan penyebab kematian petugas KPPS itu perlu diteliliti lebih dalam lagi.

“Penyebab kematian tidak sesederhana itu, saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Indonesia! Kematian mendadak (sudden death) secara medis, akibat proses di jantung, paru atau otak atau gabungannya,” jelasnya.

Sebelumnya berdasarkan data terakhir KPU, Selasa 30 April 2019 pagi sudah ada 318 orang petugas KPPS yang meninggal dunia. Sementara petugas-petugas itu akan tetap bekerja sampai 9 Mei 2019. (*)

Konten Terkait

Paslon Ali-Raja Diupah-upah Warga Gunting Saga Labura

Editor Prosumut.com

Komisi IV DPRD Medan Gelar RDP Dugaan Pencemaran Lingkungan RPA di Tanjung Mulia

Editor prosumut.com

Peliknya Memilih Menteri, Kemampuan Jokowi Tengah Diuji

valdesz

Caleg Terpilih DPRD Binjai Ditetapkan Pekan Depan

Editor prosumut.com

Jokowi Kalah Telak, Bupati Madina Mengundurkan Diri

Val Vasco Venedict

Survei LKPI, Elektabilitas Airlangga Salip Ganjar dan Prabowo

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara