PROSUMUT – Produksi gas bumi nasional hingga kini masih cukup besar. Sehingga harus mampu dimanfaatkan secara maksimal untuk penggunaan dalam negeri dan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Hingga tahun 2025, Pemerintah Indonesia bersama BUMN Migas sendiri telah menargetkan jumlah Jaringan Gas (Jargas) mencapai 4,7 juta sambungan rumah tangga. Tujuannya untuk mengurangi impor elpiji dan menekan subsidi elpiji.
Demikian disampaikan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Khairul Syahnan, saat menghadiri acara Peresmian Jaringan Gas (Jargas) di kantor Camat Medan Denai Jalan Pancasila No 96, Selasa 26 Maret 2019.
Dijelaskan Syahnan, agar terwujud, mulai tahun 2020 mendatang pemerintah menargetkan 1 juta sambungan rumah tangga tiap tahun.
Namun, badan usaha swasta masih banyak yang enggan berpartisipasi dalam upaya mewujudkan mimpi pemerintahan tersebut.
“Kita tentu berharap, pihak swasta akan makin terbuka mata, hati, dan pikirannya untuk turut membantu menyukseskan program pembangunan Jargas nasional ini,” jelas Syahnan.
Syahnan menambahkan, kegiatan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kota Medan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2018 oleh Direktoral Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
“Kedepannya akan lebih banyak lagi sambungan Jargas ke rumah-rumah warga yang ada di Kota Medan” kata Syahnan.
Pembangunan Jargas ini, kata Syahnan, adalah upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi yang bersih, murah, ramah lingkungan dan efisien.
Penggunaan Jargas akan mampu menghemat elpiji sebanyak 216 ton per bulan dan mengurangi subsidi sebesar Rp 1,5 miliar per bulan.
“Dengan begitu, nantinya akan makin banyak warga Kota Medan yang akan menggunakan Jargas. Sehingga warga kota Medan akan turut berperan serta secara aktif dalam mengurangi penggunaan gas elpiji yang sebagian besar masih harus diimpor,” ungkapnya.
Syahnan juga berharap, pemasangan Jargas ini akan mampu menghilangkan pemandangan antrean warga yang mengular panjang untuk membeli gas elpiji demi bisa memasak di rumah masing-masing.
Dengan Jargas, masyarakat Kota Medan bisa tenang menikmati kemudahan akses yang ditawarkan oleh program pro masyarakat ini.
“Dengan adanya Jargas ini akan bisa memberikan dampak positif untuk masyarakat baik di sisi ekonomi, sosial maupun untuk program ramah lingkungan. Selin itu mampu memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan Kota Medan di masa depan,” harapnya.
Sementara, Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Parulian Sihotang mengatakan, penggunaan Jargas ini lebih hemat dari pada penggunaan elpiji. Karena gas yang dihasilkan Indonesia tidak semuanya dapat dijadikan elpiji sehingga harus impor.
Jika terus menerus impor, maka harga gas elpiji juga akan semakin mahal. Sehingga akan memberatkan warga yang kurang mampu.
“Harga yang semakin mahal karena mengikuti perkembangan dolar,” kata Sihotang.
Kemudian Sihotang menyebutkan, ada sebanyak 5656 pipa unit sambungan rumah (SR) dengan total panjang pipa sebesar 72.385 meter di Kota Medan.
Untuk harga yang harus dibayar warga perbulannya terbagi dua. Masing-masing, untuk Rumah Tangga (RT) 1 dan Pelanggan Kecil (PK) 1 sebesar Rp 4.250.
Sedangkan untuk Rumah Tangga (RT) 2 dan Pelanggan Kecil (PK) 2 sebesar Rp 6.250.
“Dari jumlah yang terpasang itu, per 22 Maret lalu, SR beroperasi mencapai 1.404 unit. Pembangunan SR baru mencakup wilayah Tegal Sari Mandala, Medan Area dan Medan Denai,” kata Sihotang.
Sihotang menegaskan, penggunaan gas bumi jauh lebih efisien bagi rakyat miskin maupun industri.
“Pembangunan jaringan gas bumi ini jauh lebih efisien dan aman tentunya, jika dibandingkan dengan LPG,” ujarnya.
Sihotang juga meminta dukungan kepada pemerintah dan masyarakat agar dapat meneruskan dan melaksanakan program ini kedepannya.
“Saya mohon kepada mayarakat kiranya untuk ama-sama kita menjaga pipa-pipa ini agar bisa bertahan lama. Sehingga anak cucu kita nanti dapat menikmati aset dari negara ini,” pintanya.
Selanjutnya, peresmian Jargas Bumi Rumah Tangga ini ditandai dengan pengguntingan pita dan pemecahan kendi oleh Asisten Ekbang dan Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas.
Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke rumah warga yang sudah terpasang Jargas bumi.(*)