Prosumut
Ekonomi

Program Desa Devisa LPEI Antarkan Kopi Robusta ke Mesir

PROSUMUT – Program Desa Devisa Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank kembali mencatatkan kesuksesan. Desa Devisa Kopi Subang melalui Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah sukses melepas ekspor komoditas unggulan kopi robusta dengan volume 19,2 ton ke Mesir beberapa waktu lalu.

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Gerald Grisanto mengatakan, ekspor ini merupakan
kali keduanya yang telah dilakukan oleh Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah.

Ia menambahkan, sejak pendampingan dan pelatihan yang telah diberikan LPEI kepada para petani kopi Subang, jumlah pendapatan desa meningkat sebesar 60% dari sebelumnya.

“LPEI sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan RI terus membuka lebar potensi ekspor komoditas unggulan daerah melalui program Desa Devisa. Melalui
program ini, kami berkomitmen mewujudkan ekosistem ekspor yang berkelanjutan hingga menciptakan kepastian hasil panen bagi petani,” ujar Gerald dalam siaran persnya yang diterima, Sabtu 31 Desember 2022.

Harapannya, lanjut Gerald, program Desa Devisa ini dapat meningkatkan kesejahteraan warga desa dan memperkuat kualitas dan kuantitas serta daya saing komoditas yang sesuai dengan standar ekspor sehingga dapat terus eksis di tingkat global.

Selain kopi robusta, Desa Devisa ini memiliki komoditi unggulan lain, yaitu kopi arabika yang juga telah berhasil diekspor sebanyak 18 ton ke Arab Saudi tahun 2021 lalu.

BACA JUGA:  Pengembangan Pelabuhan Pangkalan Susu Dongkrak Ekonomi Lokal

Adapun komoditas kopi dibudidayakan oleh 208 petani di bawah naungan Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah yang tersebar di 6 desa, yaitu Cisalak, Nagrak, Cupunagara, Darmaga, Sukakerti, dan Pasanggrahan.

BACA JUGA:  Galeri Investasi Kini Hadir di Langkat, Dorong Literasi Keuangan dan Pasar Modal di Daerah

Gerald melanjutkan, program Desa Devisa ini telah disesuaikan dengan kebutuhan para petani kopi Subang beserta koperasi dalam mengelola lahan produksi dan menjalankan bisnisnya.

“Pendampingan Desa Devisa Kopi Subang difokuskan pada tiga aspek, yaitu akses pasar, kapasitas produksi, dan pencatatan keuangan. Pelatihan yang kami berikan diharapkan dapat memperluas akses pasar ekspor, meningkatkan kemampuan budidaya dan pengolahan tanaman kopi, dan menyempurnakan prosedur penyusunan laporan keuangan,” jelas Gerald.

Ke depannya, LPEI akan terus mengambil langkah konkrit dalam menciptakan ekosistem ekspor yang terbentuk dari desa-desa di berbagai daerah di Indonesia yang mampu secara konsisten berkontribusi terhadap peningkatan devisa negara.

BACA JUGA:  Pengembangan Pelabuhan Pangkalan Susu Dongkrak Ekonomi Lokal

Hal ini diwujudkan salah satunya dengan memberi kesempatan bagi wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor untuk mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakatnya.

“Sebagai bentuk dukungan untuk mendorong ekspor nasional, LPEI senantiasa berupaya secara optimal dalam memberikan pendampingan secara berkelanjutan melalui program Desa Devisa pada daerah dengan komoditas potensi ekspor. Kami harap Desa Devisa Kopi di Subang dapat menjalankan ekspor selanjutnya dengan segera,” pungkas Gerald. (*)

Reporter : Nastasia

Editor : Rayyan Tarigan

Konten Terkait

Pelaku UMKM Diberi Latihan Pemasaran Digital

admin2@prosumut

Ogah Pangkas Pajak Korporasi, Timses Jokowi “Semprot” Sri Mulyani

Val Vasco Venedict

BI Luncurkan BSPI 2030, Akselerasi Digitalisasi Pembayaran Nasional ke Depan Fokus pada 5 Inisiatif Utama

Editor prosumut.com

Pajak E-commerce Dicabut! McKinsey: 3 Tahun ini Pembeli Online Tembus 44 Juta

Val Vasco Venedict

Telkomsel Enterprise Solution Day 2023, Akselerasikan Transformasi Digital Dukung Revolusi Industri

Editor prosumut.com

Pasar Tradisional di Medan Akan Disertifikasi

Ridwan Syamsuri
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara