PROSUMUT – Polda Sumatera Utara melakukan pengecekan kondisi udara di lokasi gas beracun di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Lembah Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
“Tim gabungan dari KBR Gegana Brimob Polda Sumut tengah mencek kondisi udara, apakah ada gas berbahaya atau tidak di sekitar lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga bumi milik PT Sorik Marapi Geothermal Plant (SMGP),” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi melalui Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Selasa 26 Januari 2021.
Kata MP Nainggolan, Polda Sumut menurun tim khusus terdiri dari Labfor sebanyak 3 orang, Inafis berjumlah 4 orang.
Kemudian Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut dan Brimob Polda Sumut untuk melakukan penyelidikan kasus bocornya pipa yang mengeluarkan gas beracun tersebut.
“Biar dulu tim bekerja. Proyek sudah dihentikan sementara dan di garis polisi karena masih melakukan penyidikan,” ucapnya.
Dia menambahkan, saat ini 5 warga yang keracunan gas telah kembali kepada keluarga setelah dirawat di RSUD Panyabungan. Sedangkan 18 warga lagi masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Untuk situasi di lokasi sudah kembali kondusif,” tukasnya.
Sebagaimana diketahui, 5 orang tewas dan 23 orang pingsan akibat gas milik PT SMGP bocor dan beracun pada Senin 25 Januari 2021.
Saat kejadian, sedang berlangsung pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi dan pengerjaan proyek pembangkit listrik sudah mencapai 80 persen.
Kelima warga tersebut, masing-masing Suratmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Dahni, dan Syahrani (14). (*)
Foto :