Prosumut
Ekonomi

Perluas Bisnis, APEDA-Konjen India Temu Ramah Penjual Daging Kerbau dan Millet di Medan

PROSUMUT – Agricultural and Processed Food Products Export Development Authority (APEDA) atau Otoritas Pengembangan Ekspor Produk Pertanian dan Makanan Olahan bekerja sama dengan Konsulat Jenderal (Konjen) India di Medan menggelar temu ramah penjual daging kerbau dan millet di Hotel JW Marriott Medan, Kamis 15 Desember 2022.

Ketua APEDA Dr M Angamuthu memimpin delegasi 20 eksportir baik dari daging kerbau maupun millet untuk mengikuti program ini. Seluruh importir terkait, Kadin, diundang oleh Konsulat Jenderal India di Medan untuk berpartisipasi dalam acara ini dan berinteraksi dengan para eksportir.

Lebih dari 15 eksportir daging kerbau yang mengikuti acara ini telah berinteraksi dengan para importir. Eksportir telah meyakinkan tentang pasokan yang konsisten dari daging kerbau beku bersertifikat halal berkualitas dengan harga yang wajar ke Indonesia.

Ketua APEDA, M Angamuthu menyebutkan tentang kemitraan perdagangan yang kuat antara India dan Indonesia. Dia menginformasikan bahwa perdagangan kedua negara akan meningkat jika impor melalui pelabuhan lain diizinkan.

“Kondisi higenis yang ketat dipertahankan dalam pengolahan daging kerbau untuk diekspor. Permintaan daging kerbau semakin meningkat yang diekspor ke 70 negara berbeda,” kata Angamuthu dalam sambutannya.

Sementara itu, Konsul Jenderal India di Medan, Subham Singh memastikan bahwa India dan Indonesia memiliki ikatan yang kuat. Acara hari ini juga merupakan perkembangan yang signifikan dari Perdana Menteri India dan Presiden RI Joko Widodo yang memiliki visi yang sama untuk memperluas perdagangan antara kedua negara menjadi US$ 50 miliar pada tahun 2025.

Peningkatan perdagangan bilateral antara kedua negara tidak hanya akan meningkatkan perekonomian kedua negara, tetapi juga akan semakin mendekatkan masyarakat kedua negara.

“Hari ini di platform ini, komunitas bisnis kami akan membahas dan menjajaki kemungkinan memperluas perdagangan daging sapi dan millet antar wilayah. Saya ingin menegaskan kembali bahwa keterlibatan seperti itu akan memiliki manfaat dua kali lipat.

Pertama, akan meningkatkan ketahanan pangan di daerah. Kedua, akan bermanfaat dalam meningkatkan pendapatan petani,” ungkap Subham Singh dalam kesempatan yang sama.

Untuk produk millet sendiri, kata Subham, sebelumnya memang belum ada masuk ke Indonesia. Karena itu, diharapkan lewat pertemuan kali ini bisa membuka pintu ekspor.

“Produk millet ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, karena tidak memiliki kandungan gluten sehingga aman bagi warga yang memiliki alergi terhadap gluten dan sangat bagus bagi penderita diabetes,” sebutnya.

Millet sendiri merupakan produk tanaman yang berbeda dari beras dan gandum, tetapi bisa digunakan untuk memproduksi makanan yang memiliki bahan baku gandum atau beras.

“Berbeda dengan beras, millet tidak membutuhkan banyak air untuk bertumbuh,” imbuhnya. (*)

Editor : Muhammad Idris

BACA JUGA:  KKSU-NSI Day 2024 Dorong Kemajuan UMKM, Pariwisata, & Investasi

Konten Terkait

Akhir Pekan, Rupiah Tercekik

Editor prosumut.com

Bertumbuhkah Ekonomi Jelang Pemilu?

Val Vasco Venedict

Mendag Apresiasi Masyarakat Melestarikan Kain Tenun Batak

Editor prosumut.com