Prosumut
Ekonomi

Perak Bisa Jadi Alternatif Investasi

PROSUMUT – Investor di Medan saat ini telah menjadikan perak sebagai salah satu alternatif investasi. Hal ini didukung dengan harga perak yang lebih stabil dan juga kegunaannya.

Diketahui, Indonesia berada di urutan 14 sebagai negara penghasil perak sebanyak 10,3 juta ons dari 20 negara sebagai produsen perak teratas di dunia. Sedangkan Mexico dan China sebagai produsen perak terbesar di dunia peringkat 1 dan 2.

Laporan Silver Institute mengatakan, permintaan perak global akan mencapai 1,135 miliar ons tahun ini, naik 15 persen dari 2024.

Sementara produksi diperkirakan akan mencapai 1,022 miliar ons, sehingga akan terjadi defisit pasokan sebesar 10 juta ons, menjadi defisit pertama sejak 2020.

Prediksi tersebut sedikit diturunkan dari April, ketika institut memperkirakan permintaan untuk tahun 2024 sebesar 1,095 miliar ons.

Ada dua alasan kenapa permintaan perak akan meledak pada tahun 2028.

Pertama, adalah sebagai lindung nilai. Kedua, untuk kebutuhan bahan baku produksi barang elektronik.

Prin Edo, Wakil Pialang dari Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan mengungkapkan, fluktuasi harga perak dipandang lebih stabil jika dibandingkan dengan harga emas yang bergerak volatile (bergejolak).

Di samping itu, investor juga melihat bahwa fungsi komoditas perak lebih banyak jika dibandingkan dengan emas.

“Emas umumnya digunakan sebagai perhiasan dan sebagian kecil sebagai pelengkap komponen elektronik. Sedangkan perak lebih dari itu.

Komoditas ini juga digunakan dalam berbagai industri, seperti elektronik, medis, industri fotografi dan masih banyak lagi,” ujar Edo saat temu ramah dengan media belum lama ini.

Edo melanjutkan, dari segi ketersediaan di alam, volume komoditas perak juga jauh lebih banyak dibandingkan dengan emas.

“Namun yang lebih dilihat adalah segi fungsinya. Artinya dengan melihat fungsi perak yang jaub lebih banyak dari emas, maka komoditi ini menjadi salah satu alternatif untuk investasi,” jelasnya.

Menurut dia, ke depannya, harga perak diprediksi akan terus naik sehingga hal ini menjadi daya tarik bagi investor.

“Saat ini, investor yang berminat investasi di perak terus bertambah dan untuk jangka panjang kita optimis jika investasi di komoditas perak akan menarik,” ungkapnya.

Diutarakan Edo, perak bersama dengan minyak juga telah menjadi alternatif investasi yang ditawarkan kepada investor.

“Untuk mengenalkan perak dan minyak sebagai alternatif investasi, kita terus melakukan sosialisasi.

Harapannya, investasi perak dan minyak ini dapat menjadi alternatif menarik mengingat harga emas saat ini mengalami kenaikan yang sangat tinggi,” tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Branch Manager Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan, Roben Antoni Purba menyampaikan, perkembangan bisnis investasi di Perusahaan Rifan Financindo Berjangka dari Januari sampai Mei 2025 ini sudah mencapai 75 persen dari hasil kinerja tahun 2024 yang mencapai volume transaksi 56.863 lot.

“Kami sangat optimis bahwa dengan adanya beberapa produk baru seperti silver (perak) dan brent crude oil, maka volume transaksi di tahun 2025 bisa mencapai 100.000 lot,” ujar Roben. (*)

Editor: M Idris

BACA JUGA:  Pemprov Sumut Klaim Surplus Beras dan Cabai Merah

Konten Terkait

Juli 2021 Sumut Inflasi 0,29 Persen

Editor prosumut.com

Harga Daging Bertahan Mahal, Ini Penyebabnya

Editor Prosumut.com

Ada Rp17 Triliun Uang Tidak Layak Edar di Sumut

Editor prosumut.com

Ribuan Pelanggan Alfamidi Daftar Member Digital

Editor prosumut.com

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPR Pakan Rabaa

Editor prosumut.com

Pengrajin Pernak Pernik Lebaran Mulai Banjir Pesanan

Ridwan Syamsuri
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara