PROSUMUT – Fase gigi bercampur merupakan salah satu tahapan penting pada tumbuh kembang anak usia dini. Dalam fase ini, perlu dilakukan dilakukan perawatan pada gigi untuk mencegah gigi berlubang.
“Dalam fase gigi bercampur, mulai tumbuh gigi susu dan gigi permanen pada anak usia dini khususnya yang berusia lima tahun. Untuk itu, pada fase ini perlu tindakan guna mencegah terjadinya lubang gigi,” ungkap drg Aflah Triana usai memberikan edukasi perawatan gigi kepada puluhan anak usia dini dari TK Jabal Rahmah Mulia di The Clinic Medan, Jalan Sekip, Rabu 13 Februari 2020.
Dikatakan Aflah, sebenarnya edukasi perawatan gigi sudah bisa diberikan kepada anak-anak ketika anak tersebut mulai tumbuh gigi. Edukasi ini dengan memperkenalkan mereka ke dokter gigi. Idealnya, bisa melakukan perawatan gigi enam bulan sekali, sama seperti orang dewasa.
“Orang tua juga kalau anaknya tidak mau dibawa ke dokter gigi, jangan dipaksa dan dipukul. Selain itu, jangan buat juga seoalah-olah dokter gigi itu menakutkan,” ucapnya.
Sementara, drg Suwita dan drg Andri Prayuga yang juga hadir dalam edukasi mengungkapkan, ada trik-trik khusus dalam melayani pasien anak-anak. Artinya, memberi pelayanan kepada jangan seperti orang dewasa.
“Melayani pasien anak-anak ajak dulu mereka bermain, hingga akhirnya mau membuka mulutnya,” sebut Suwita.
Khusus untuk gigi berlubang, sambungnya, banyak risiko yang bisa ditimbulkan, misalnya sinus. Sedangkan, bagi wanita yang sedang hamil, bakterinya bisa ke janin. Atas dasar itu, sangat penting mengontrol gigi enam bulan sekali.
“Terkadang, untuk gigi berlubang ada yang perlu kita cabut dan ada yang perlu kita tambal. Perawatannya juga tidak mahal kalau hanya penambalan. Jadi jangan takut untuk ke dokter gigi,” ungkap Suwita sambil menyebutkan akan rutin memberikan edukasi gigi kepada anak.
Kepala Sekolah TK Jabal Rahmah Mulia, Astari Anastasia mengatakan, kedatangan mereka ke The Clinic sendiri dalam rangka mengenalkan kepada siswa-siswi tentang perawatan gigi.
“Kita bukan hanya ke sini saja, kita juga bawa anak-anak ke Dinas Pemadam Kebakaran. Kita mengenalkan mereka tentang profesi, karena cita-cita anak-anak ini kan banyak,” sebut Astari didampingi guru TK, Desi Maya Sari.
Ia berharap, dari edukasi ini siswa-siswi tidak takut lagi untuk datang ke dokter gigi, agar gigi mereka tetap terawat dengan baik. (*)