PROSUMUT – Amerika Serikat (AS) resmi membatasi penjualan Huawei dan sesama perusahaan telekomunikasi China ZTE Corp di negara mereka.
Hal ini setelah Presiden Trump pada Jumat pekan lalu menandatangi perintah tersebut.
Perusahaan-perusahan Cina yang diduga membantu Beijing dalam praktik spionase turut menjadikan Huawei Technologies Co. pada daftar hitam di AS.
Terkait itu, Cina menyiapkan aksi pembalasan terhadap tindakan Trump tersebut.
“Ini perilaku yang salah sehingga akan ada tanggapan yang diperlukan. Hak dan kepentingan perusahaan Cina sedang dirusak sehingga pemerintah Cina tidak akan duduk diam,” ujar Duta Besar Cina untuk Uni Eropa Zhang Ming, dilansir Bloomberg, Selasa 21 Mei 2019.
Zhang mengatakan tindakan AS tersebut termasuk upaya menjatuhkan Huawei melalui cara administratif. Yang juga menekan Cina agar mau menyetujui kesepakatan perdagangan yang lebih luas.
Sebab, diketahui perang dagang akan meningkat antara AS dan Cina. Itu ditandai dengan kenaikan tarif bea masuk terhadap barang-barang impor dari Cina dengan total 200 miliar dolar AS.
“AS telah berulang kali menciptakan masalah dalam pembicaraan tentang kesepakatan AS-Cina. Merusak momentum positif yang terbentuk dalam proses negosiasi yang keras dan sulit,” ujarnya.
Zhang menyebutkan, pemerintah dan perusahaan asal Cina akan membuka taktik untuk membuka pintu perdagangan antara Cina dan Eropa dalam sistem perdagangan global.
Zhang juga menyatakan, AS akan terisolasi akibat adanya praktik unilateralisme dan proteksionisme. (*)