PROSUMUT – Cinta ditolak dukun bertindak. Ungkapan ini agaknya masih sangat relevan digunakan di zaman serba modern seperti saat ini.
Sebab, sebagian besar masyarakat Indonesia rupanya percaya dengan hal-hal berbau supranatural. Termasuk untuk alasan percintaan.
Konon katanya, ketika cinta seseorang ditolak atau bertepuk sebelah tangan, beberapa di antara mereka nekat meminta bantuan dukun untuk melancarkan serangan gaib kepada sang pujaan hati.
Menurut penuturan Anak Indigo Nano Kyuby, salah satu cara yang paling sering digunakan untuk memikat hati korban adalah dengan menggunakan pelet.
Pelet merupakan cabang dari ilmu gaib yang memengaruhi alam bawah sadar seseorang agar tertanam rasa cinta kepada si pengirim pelet.
“Ada yang pakai media bulu atau rambut kemaluan targetnya,” ungkap Nano mengulas jenis pelet, Kamis (18/7/2019).
Nano mengatakan bahwa ilmu pelet ini termasuk jenis pelet kuno yang berasal dari Pulau Jawa.
Kunci dari pelet ini dipercaya akan menyerang psikis dan nafsu birahi sang target, agar selalu terbayang keinginan untuk bersetubuh dengan si pengirim pelet.
Tanda-tanda orang yang sudah terkena ajian ini biasanya mengalami pusing dan kelimpungan jika tidak bercinta dengan sang pengirim pelet.
“Korban biasanya akan selalu teringat kepada si pengirim. Dia akan menjadi linglung, sering memimpikan dan ingat kepada si pengirim pelet,” tambahnya.
Beberapa waktu lalu, Tim Kisah Tanah Jawa pernah membahas pelet dengan media bulu kemaluan yang mereka sebut dengan istilah ‘Jemb*ut Sirepan’.
Mereka mengatakan bahwa pelet ini sering digunakan oleh para ‘pelakor’ alias perebut laki orang.
“Tujuannya adalah untuk sebuah kepentingan pribadi, seperti meminta uang atau semacamnya. Intinya, jika pelet ini sudah digunakan oleh sang pelaku, sang korban akan menuruti semua kehendak pelaku,” tulis akun @kisahtanahjawa.
Pengirim Bisa Gila
Nano kemudian menjelaskannya lebih gamblang. Dijelaskannya, seseorang yang menggunakan pelet ini memiliki sejumlah pantangan.
Mereka dilarang mengonsumsi sate dan makanan berbahan dasar akar pisang (bentul).
Selain itu, bila mereka gagal menggaet atau menikahi target, maka risikonya bisa sangat fatal.
“Harus dinikahin, kalau tidak dia bisa gila,” tegas Nano.
Mengingat pelet tersebut menggunakan bulu kemaluan, sang pengirim harus memenuhi sejumlah persyaratan.
Salah satunya, mereka harus sudah berhubungan badan dengan sang target.
Masuk akal memang. Kapan lagi bisa mendapatkan bulu kemaluan korban bila tidak melakukan tindakan maksiat itu.
“Biasanya dilakukan oleh orang yang sudah saling kenal dan akrab banget. Kalau belum kenal susah untuk dipelet,” kata Nano.
Cara Menangkal dan Menyembuhkan
Mengingat pelet ini tergolong kuno, ada beberapa cara ampuh untuk mengusir dan menangkal serangannya.
Nano menyarankan agar korban keluar dari pulau yang menjadi tempat tinggal sang pengirim.
“Harus dilarikan ke luar pulau atau melewati laut. Kalau enggak biasanya harus dibersihkan melalui orang-orang yang punya kelebihan khusus,” jelas Nano.
“Biasanya harus dukun hebat yang tahu tentang di mana bulu itu diletakkan. Karena enggak semua orang bisa menyembuhkan pelet ini,” sambungnya.
Kenapa harus keluar pulau? Menurut Nano, pelaku pelet itu ilmunya berbeda-beda. Kalau ilmu mereka tidak kuat, maka akan hilang ketika melewati laut.
“Laut itu bisa disebut juga sebagai tempat pusat energi jin. Jadi santet dan pelet bisa hilang kalau melewati laut karena ‘dimakan’ oleh jin-jin yang ada di sana. Tapi bisa juga lewat kalau ilmu dukunnya kuat,” kata Nano.
Sementara untuk menangkal serangan pelet ini, Nano menyarankan agar setiap orang selalu mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Karena dengan berdoa dan beribadah secara rutin, iman dan keyakinan seseorang akan menjadi lebih kuat. Sehingga serangan gaib sulit untuk merasuki jiwa.
“Kalau sudah kena susah disembuhkan,” pungkasnya.(*)