PROSUMUT – Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan menerima audiensi dukungan adanya UIN di Kota Tebingtinggi dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Korps Alumni Himpunan Mahasiwa Islam (KAHMI) Kota Tebingtinggi di Gedung Balai Kota, Senin 15 Februari 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota turut didampingi Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bambang Sudaryono serta Kadis Kominfo yang diwakili Kepala Bidang Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Iswan Suhendi.
Dikatakan Wali Kota bahwa apa yang dilakukan Pemko Tebingtinggi ini adalah untuk kepentingan bersama dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dan biaya yang murah bagi pendidikan tinggi di Kota Tebingtinggi serta mampu menghidupkan ekonomi.
Lebih jauh dijelaskan Umar, awalnya sewaktu zaman otonomi daerah, Kota Tebingtinggi diperkenankan untuk membuka pendidikan tinggi, maka dibangun dan berjalanlah Akademi Kebidanan (Akbid).
Namun tahun 2014 keluar undang – undang no 23 yang menyatakan pendidikan terbagi, dimana Pendidikan Dasar TK sampai SMP diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota, tingkat SMA, SMK, SLB diselenggarakan Pemerintah Provinsi dan tingkat Perguruan Tinggi urusan Pemerintah Pusat.
“Hingga kemudian munculah ketentuan 3 Menteri, diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang menyatakan Akademi Kebidanan itu dibatasi masa operasinya sampai pada tahun 2020, setelah itu Akademi Kebidanan tidak boleh beroperasi,” jelas Walikota Umar Zunaidi.
Disebutkan Wali Kota, aset Akbid sayang kalau tidak dimanfaatkan. Apalagi Tebingtinggi butuh pendidikan tinggi, kalau bisa negeri.
Maka pihaknya mendatangi USU, sebagai perguruan tinggi negeri di Sumut. Namun hasil kajian, keterbatasan personel dan kebutuhan operasional, sehingga dinyatakan tidak mampu.
“Kita kemudian mendatangi Kementerian Kesehatan, kalau bisa dibuatlah Poltekkes di Kota Tebingtinggi. Mereka menyatakan pertama, keterbatasan dana, dalam keadaan kondisi Covid-19 ini, jangankan mengurus Poltekkes, mengurus kesehatan saja kami sudah kalang kabut, ujar mereka. Kita berpikir, siapa saja yang negeri, kita koordinasi dengan Universitas Islam Negeri, tapi yang menentukan Kementerian Agama, kita pergi ke Kemenag, mereka menyatakan oke, tapi mereka minta buat jadi satu sertifikatnya supaya mereka bisa membangunnya, maka kita buat letter of intent kepada Kemenag,” imbuh Umar.
“Kita minta Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), supaya nanti UIN tidak hanya membuka Sekolah Agama, di Tebing sudah banyak, FKM oke, kami sepakat. Oleh karena itu, dibentuklah tim berapa besar aset yang mau diserahkan, ternyata aset yang mau diserahkan 15 Milyar, di atas 5 Milyar berdasarkan aturan Kementerian Dalam Negeri harus mendapat persetujuan DPRD, sebenarnya aset lebih dari 18 Milyar, tapi 3 Milyar mereka tidak terima. Dan sudah diekspos UIN ke DPRD, bukan 1 Fakultas tapi 2 Fakultas, dan menjadi kampus V UIN. Kalau memungkinkan dikembangkan mereka akan mengembangkan Fakultas lain,” lanjut Wali Kota.
“Mengapa ini harus dihibahkan (Eks Gedung Akbid-red), karena tak mungkin dibangun UIN kalau tak dihibahkan tanahnya, tak boleh mereka membangun di atas tanah yang bukan milik mereka. Yang penting, pertama Pendidikan Tinggi Negeri ada di Tebing, kedua bagi masyarakat ekonomi lemah, bisa kuliah disitu, dan dapat prioritas melalui jalur undangan. Yang bangun UIN adalah pemerintah pusat dan pengguna anggarannya UIN bukan Pemko Tebingtinggi. Oleh karena itu kalau saya serahkan sama swasta mungkin menjadi perhatian, ada komersil disitu, ini negara untuk negara,” timpal Wali Kota.
Jika sudah ada S1 katanya, mungkin S2 bisa buka di sini.
“Itulah yang saya sampaikan. Kalau dibilang aset, Kota Tebingtinggi APBD dari pusat 85 persen hanya 15 persen yang kita sanggup kelola tiap tahun. Hibah ini bukan untuk kepentingan swasta, bukan juga untuk kepentingan pribadi dan kelompok, namun untuk kepentingan pendidikan, itu yang ingin saya sampaikan,” tegas Umar Zunaidi Hasibuan.
Sementara itu, ICMI, DMI dan KAHMI pada kesempatan tersebut menyampaikan setuju dan mendukung penuh akan hal ini, yang ditandai dengan penyerahan dokumen pernyataan dukungan bangun UINSU di Kota Tebingtinggi. (*)
Foto :