PROSUMUT – Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Roy Hansen Sinaga menanggapi dugaan overdosis yang berujung tewas oknum prajurit Sertu AS dari Batalyon Infanteri 125/Simbisa.
“Masih dalam proses penyelidikan oleh POM,” tulis Roy dalam layanan pesan WhatsApp, Kamis (6/5/2019) siang.
Korban sempat dirawat dan akhirnya tutup usia di RS Latersia. Ceritanya, sekitar pukul 5.30 WIB, korban tiba di RS dihantar oleh seorang temannya.
Danru Provost Yonif 125/Simbisa ini sudah tak sadarkan diri saat tiba di RS.
Hasil keterangan dari salah satu dokter berinisial M, korban sehabis nenggak minuman beralkohol dan obat diduga pil ekstasi.
Saat masuk IGD RS Latersia, kondisi korban kejang. Infus pertama dipasang dan diasup obat Diazepam 2 ampul untuk menenangkan korban.
Keadaan sempat membaik. Namun tepat pukul 8.00 WIB, korban roboh. Tekanan darahnya mencapai 90/80 mmHg dan demam tinggi dengan suhu 41,6 derajat celcius.
Petugas medis pun kemudian memasang infus kedua ditambah suntikan Epinefrine.
Namun apa daya. Pukul 8.30 WIB, nyawa Sertu AS tak tertolong. Hasil diagnosis dr M, korban didiagnosis intoksikasi obat.
Kini dugaan overdosis obat-obatan terlarang itu masih dalam penyelidikan Datasemen Polisi Militer Kodam I/BB.
Kapendam tak dapat menjelaskan lebih lanjut siapa yang mengantarkan korban. Apakah sipil atau oknum lainnya.
Menurutnya, hasil penyelidikan lebih lanjut akan diinformasikan.
“Setelah hasil penyelidikan baru dapat diinfokan,” ujarnya.
Jasad korban dikemas dalam peti. Pukul 21.45 WIB, meninggalkan RS Latersia Binjai dengan menumpangi ambulans. Korban disemayamkan di kampung halamannya, Bengkulu.(*)