PROSUMUT – Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sibolga meloloskan pasangan bakal calon Wali Kota – Wakil Wali Kota, Ahmad Sulhan Sitompul-Edward Siahaan di Pilkada 2020 dari jalur perseorangan dinilai sebagai nuansa baru dalam iklim demokrasi di daerah itu.
Bahkan dengan hadirnya peserta Pilkada Sibolga yang non partai ini, sangat memungkinkan untuk membuat masyarakat lebih partisipatif dalam menentukan siapa sosok yang pantas memimpin kota di pesisir Pantai Barat, Provinsi Sumatera Utara itu.
Hal itu diungkapkan Pengamat Politik dan Pemerintahan, Ahmad Riza Siregar kepada wartawan, Jumat 31 Juli 2020, terkait diloloskannya pasangan perseorangan melalui verifikasi faktual pada Pilkada Sibolga 2020. Kondisi itu pun menurutnya sebagai peluang baru untuk kemajuan masyarakat.
“Dari penetapan (KPU) itu, tentu ini menjadi pembeda dan ada nuansa baru di Pilkada Sibolga kali ini. Karena ada jalur perseorangan yang mendapat dukungan warga untuk maju. Artinya, kepercayaan masyarakat untuk calon independen semakin tinggi,” ujar Riza yang juga putra kelahiran Kota Sibolga.
Menurut Riza, fokus pertama bukan soal siapa yang lolos sebagai calon perseorangan, tetapi bagaimana penerimaan masyarakat atas kemunculan peserta Pilkada dari non partai politik (parpol). Tentu syarat dukungan menjadi tolok ukur seperti apa kecenderungan pandangan politik pemilih jika ditawarkan calon seperti ini.
“Dari jumlah (syarat) dukungan kita bisa melihat, seorang yang tanpa partai bisa didukung banyak orang. Artinya masyarakat menaruh perhatian dan harapan akan sosok yang mungkin lebih baik dibanding pilihan parpol,” sebutnya.
Tingkat kepercayaan ini kemudian menjadi catatan bagi Riza, bahwa pada 2018 lalu sebuah lembaga survei nasional Charta Politika merilis tingkat kepercayaan publik terhadap institusi, dengan hasil parpol berada pada tingkat paling rendah.
Bahkan dalam berita di sejumlah media saat itu disebutkan, ketidakpercayaan publik terhadap parol juga dinilainya sangat beralasan.
Sekurangnya, ada tiga yang mendasari hal tersebut, seperti kerja parpol yang belum dirasakan, ramainya kader parpol yang korup di Parlemen dan kedekatan mereka ke masyarakat secara emosional masih kurang.
“Kita juga masih terus diterpa rumor tentang ‘biaya perahu’ yang harus dipenuhi calon dari jalur parpol. Dan ini secara psikologis sudah banyak mempengaruhi masyarakat, bahkan menimbulkan keraguan kepada partai politik. Maka kemudian, jika ini kita kaitkan, tentu seperti berjalan beriringan,” katanya.
Dengan kepercayaan itu lanjut Riza, ia berharap calon perseorangan yang dinyatakan lulus verifikasi faktual oleh KPU Sibolga yakni Ahmad Sulhan Sitompul-Edward Siahaan, bisa menjaga keyakinan masyarakat bahwa keduanya berasal dari warga dan akan bekerja sepenuhnya untuk kepentingan semua golongan. (*)
Reporter : Iqbal Hrp
Editor : Iqbal Hrp
Foto :