PROSUMUT – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meresmikan Trading & Investment Center di Jalan Balai Kota, Kesawan, Medan, Selasa 22 Februari 2022.
Pusat trading dan investasi pasar modal pertama di Medan ini dibangun, untuk dapat mengajak lebih banyak lagi masyarakat Medan dan Sumatera Utara berinvestasi di pasar modal secara sehat dan berkelanjutan.
CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tae Yong Shim mengungkapkan, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan investor ritel Mirae Asset Sekuritas mencapai 55%. Medan muncul sebagai salah satu kota dengan peningkatan jumlah investor tertinggi di Indonesia, sekaligus mencatatkan transaksi saham yang aktif.
“Berdasarkan data KSEI per Oktober 2021, jumlah investor retail mengacu pada jumlah SID (Single Investor Identification) di Sumatera Utara mencapai 314.000 orang. Dari jumlah tersebut, hampir separuhnya berada di kota Medan, yakni sejumlah 132.000 orang. Dengan jumlah populasi Kota Medan sebanyak 2,4 juta, kota ini memiliki peluang besar untuk meningkatkan aktivitas di pasar modal,” ungkapnya.
Menurut Tae Yong Shim, dengan keunggulan Kota Medan dan pesatnya pertumbuhan investor retail di masa pandemi ini, Mirae Asset Sekuritas memastikan bahwa para trader, investor, serta pebisnis di Medan dan sekitarnya dapat bergabung dan menikmati fasilitas Trading & Investment Center Medan.
“Pusat trading dan investasi ini hadir sebagai solusi investasi nasabah dengan layanan-layanan, di antaranya adalah online trading brokerage platform (HOTS dan Neo HOTS), private VVIP trading room, konsultasi bisnis dan aksi korporasi (IPO, rights issue, dan aksi korporasi lainnya), edukasi pasar modal oleh investment specialist, fasilitas investasi reksadana dan lounge untuk komunitas trader & investor,” katanya.
Tae Yong Shim menuturkan, kehadiran Trading & Investment Center di Medan akan memberikan pengalaman investasi yang berbeda bagi masyarakat dan nasabah Mirae Asset di kota tersebut. Jumlah investor juga diharapkan meningkat seiring dengan tumbuhnya optimisme terhadap iklim bisnis dan kegiatan ekonomi yang berangsur pulih di tengah perbaikan kondisi Covid-19 nasional dan daerah.
“Mirae Asset Sekuritas menilai jumlah investor ritel tumbuh pesat meskipun di tengah pandemi. Dengan pertimbangan faktor positif dan infrastruktur Kota Medan sebagai hub aktivitas bisnis, maka cabang kami di area Kesawan di Medan Barat ini akan berfungsi sebagai one stop solution untuk semua kebutuhan investasi dan keuangan, baik bagi investor ritel maupun pelaku bisnis yang hendak melakukan aksi korporasi,” ujar Tae Yong Shim.
Lebih lanjut dia mengatakan, keberadaan Trading & Investment Center Medan dapat meningkatkan beragam layanan edukasi, pendampingan, dan konsultasi bisnis kepada investor pasar modal yang pertumbuhannya masih berpotensi besar, dan juga bagi pelaku bisnis/perusahaan yang bermaksud melakukan IPO.
Potensi besar tersebut dapat terpacu oleh pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang pada 2022 diproyeksikan tumbuh pada rentang 3,7% hingga 4,5%.
“Pembukaan Trader & Investment Center tersebut juga bertujuan agar komunitas investor, trader, dan pebisnis Mirae Asset Sekuritas di Medan lebih nyaman bersosialisasi dan dapat membangun network dengan sesama investor, trader, dan pelaku bisnis. Dengan fasilitas-fasilitas seperti VVIP trading room serta lounge untuk komunitas trader dan investor, diharapkan dapat tercipta komunitas investor yang semakin besar dan iklim investasi di Indonesia pun semakin kondusif,” jelasnya.
Dia menambahkan, di tengah ancaman gelombang ketiga pandemi dan memanasnya kondisi geopolitik, pada pekan ketiga Februari 2022, IHSG berhasil mencetak rekor terbaru melampaui level 6800, didukung net buy asing yang telah menembus angka Rp15 triliun sejak awal tahun 2022 ini.
Perburuan investor asing atas saham perbankan, yang membukukan kinerja di atas ekspektasi, membawa IHSG melesat ke level tertinggi. Di tahun 2021, IHSG berhasil menguat 10% year-on-year (yoy) dan ditutup di level 6581.
“Berdasarkan Research Report Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang dipublikasikan pada Desember 2021, target IHSG di akhir tahun 2022 di level 7600, yang artinya ada potensi penaikan 15,5% secara tahunan. Target IHSG berdasarkan asumsi pertumbuhan laba bersih sebesar 18% yoy untuk tahun 2022 dan 10% yoy untuk tahun 2023,” pungkasnya.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (Dirut BEI) Inarno Djajadi berharap, semoga kehadiran Trading & Investment Center di Medan dapat mendorong peningkatan jumlah transaksi pasar modal. Selain itu, juga menambah perusahaan tercatat yang ada di wilayah Medan sekitarnya.
“Selamat atas peresmian Trading & Investment Center di Medan,” ujar Inarno yang mengikuti acara secara daring.
Inarno mengungkapkan, pertumbuhan investor pasar modal nasional melesat dengan pertumbuhan 92,99% dari tahun 2020 ke 2021. Sedangkan pertumbuhan investor reksadana untuk periode yang sama mencapai 115,41% (KSEI, Statistik Pasar Modal Indonesia, Januari 2022).
“Pertumbuhan ini merupakan prestasi yang luar biasa karena dicapai dalam kondisi pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Inarno menyebutkan, Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang mencapai pangsa pasar hingga dua digit yaitu 10,48%, merespon daerah investor ritel di pasar modal dengan aktif menyediakan fasilitas yang semakin mendekatkan diri kepada nasabah.
“Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada 2022 yang diperkirakan naik sekitar 3,7% sampai dengan 4,5%, memiliki potensi besar dalam meningkatkan jumlah investor ritel,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sumatera Utara, Muhammad Pintor Nasution menyambut baik diresmikannya Trading & Investment Center di pusat kota Medan. Ia berharap, keberadaan pusat trading dan investasi tersebut dapat mengedukasi investasi yang benar sesuai dengan regulasi yang ada.
“Kami yakin keberadaan pusat trading dan investasi pasar modal ini akan memberikan kontribusi positif atas pertumbuhan jumlah investor dan nilai transaksi saham di kota Medan dan Sumatera Utara. Bursa Efek Indonesia akan memberikan support yang maksimal agar aktivitasnya berjalan lancar,” ujar Pintor yang hadir dalam acara tersebut.
Pintor menuturkan, nilai transaksi pasar modal di Sumatera Utara pada 2021 mencapai Rp218 triliun. Jika dibandingkan dengan nilai transaksi nasional, Sumut berada di urutan nomor enam karena Jakarta masuk di dalamnya. Namun kalau Jakarta tidak dimasukkan, mungkin nilai transaksi Sumut berada di posisi setelah Jawa Timur atau Jawa Barat.
“Penyumbang nilai transaksi pasar modal di Sumut juga disumbang salah satunya dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia,” tuturnya.
Pada tahun 2021, Pintor menambahkan, secara umum nilai transaksi pasar modal per bulannya mencapai Rp18 triliun. Akan tetapi, pada Januari 2022 ternyata nilai transaksi meningkat tajam dan pecah rekor yaitu Rp40 triliun.
“Pertumbuhan investor pasar modal pada 2021 tercatat mencapai 80 ribu investor baru. Pertumbuhan investor ini dibantu juga oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang selalu mendukung kami dan menjalin kerjasama dalam program sekolah pasar modal,” imbuhnya.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Kantor Regional 5, Untung Santoso sangat mengapresiasi adanya Trading & Investment Center Medan milik PT Mirae Asset Sekuritas. Harapannya, dapat menjadi acuan bagi para investor dalam berinvestasi pada saham-saham dengan kapitalisasi besar, likuiditas tinggi, fundamental baik, serta rasio keuangan yang positif.
Hal ini sejalan dengan Master Plan Sektor Jasa Keuangan 2020-2024, yaitu antara lain perluasan literasi keuangan serta integritas pasar dan lembaga jasa keuangan.
“Peresmian Trading & Investment Center Medan ini cukup tepat dilaksanakan sebagai salah satu upaya dari pelaku pasar untuk mendukung pengembangan jumlah investor dan peningkatan transaksi di pasar modal. Karena itu, diharapkan pula dapat memberikan informasi-informasi terbaru terkait peluang investasi sekaligus sebagai forum sharing bagi investor, analis dan emiten,” tandasnya. (*)
Editor : Iqbal Hrp
Foto :