Prosumut
Pendidikan

Menggali Mutiara Pancasila di Sumut, BPIP Dialog dengan Panca Helix

PROSUMUT – Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sebagai pandangan hidup maupun sebagai dasar negara sesungguhnya digali dari kearifan lokal dengan makna mendalam, sehingga tidak boleh lagi ada perdebatan mengenai hal itu.

Manifestasi kearifan lokal ini pula yang digali kembali oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam acara dialog bertajuk “Menggali Mutiara Pancasila dan Semangat Gotong Royong” di Hotel Grand Aston Jalan Balai Kota, Medan, Jumat 5 April 2019.

Tampil sebagai panelis Direktur Antar Lembaga dan Kerja Sama BPIP Elfrida Herawati Siregar, Ahmad Firdausi Hutasuhut dari Kesbang Provinsi Sumut, dan Ali Tohar (Kesbang Kota Medan).

Dialog yang berlangsung cukup dinamis ini dimoderatori oleh Valdesz Junianto, pimpinan Harian Sumut Pos, grup Jawa Pos di Sumut.

Menurut Elfrida, BPIP lahir dari suatu proses yang panjang dengan dasar pertimbangan pentingnya menanamkan dan mengamalkan ideologi Pancasila pada diri rakyat Indonesia.

“BPIP berkewajiban untuk membumikan Pancasila karena nilai-nilai Pancasila itu lahir dari bumi Indonesia. Pancasila itu tidak a-historis dengan adat dan kebudayaan, karena Pancasila itu ide besar dari local wisdoms, kearifan lokal budaya kita,” katanya.

Elfrida mencontohkan, “Dalihan Na Tolu” dalam budaya Batak adalah cerminan spirit gotong-royong dan persatuan.

Ini lah, menurut dia, yang disebut mutiara Pancasila menganalogikan sifat mutiara yang tertanam di dasar laut.

“Mutiara ini yang terus digali BPIP dengan menyertakan seluruh komponen masyarakat yang dalam terminologinya kami namai Panca Helix,” tukas Elfrida saat membuka acara.

Menurut Elfrida, dialog dengan Panca Helix, dari mulai pemerintah, korporasi, praktisi media utama (mainstream), pegiat media sosial, pekerja sosial dan budaya adalah kunci penting dalam dialog menggali mutiara Pancasila di berbagai daerah.

“Indonesia negeri yang kaya, kelembagaannya juga banyak. BPIP akan mensinergikan dan mengonsolidasinya agar Pancasila terevitalisasi dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan misi BPIP, Ahmad Firdausi Hutasuhut dari Kesbang Provinsi Sumut dan Ali Tohar dari Kesbang Kota Medan, menyebutkan mutiara Pancasila perlu digali karena muncul perpecahan dalam masyarakat akibat pilihan politik.

Padahal demokrasi langsung justru harus
memperkuat Pancasila karena demokrasi adalah mutiara Pancasila itu sendiri.

“Pancasila tidak boleh lagi ada perdebatan. The Founding Fathers sudah merumuskan bahwa Pancasila sebagai filosofi dasar untuk kemerdekaan Indonesia. Perjalanan sejarah lahirnya Pancasila ini yang mendasari pentingnya menggali mutiara Pancasila dari sisi perilaku, kearifan lokal, dan kebudayaan,” tegas Ahmad Firdausi.

Adapun para peserta dialog sepakat dalam pendapat untuk merevitalisasi Pancasila di sekolah dan bangku kuliah.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengajarkan masyarakat untuk bisa saling menghargai dan menerima perbedaan.

Karena itu, para peserta setuju dihidupkan lagi pelajaran tentang Pancasila di lingkungan sekolah.

“Banyak manfaat yang didapat dengan mempelajari pendidikan Pancasila, karena bisa menolak berbagai aliran dan paham yang ingin mendirikan negara dalam negara,” kata Dr Arifuddin Muda Harahap, peserta dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).

Hadir dalam dialog tersebut perwakilan dari pegiat medsos, Jendela Ide dari Bandung, PTPN 3, UINSU, Kover Magazine, pelaku UKM, Institut Sumatera, Perhimpunan Pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI), Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI), Komunitas ALAM Jabar, pegiat Kelas Multikultural dari Pangandaran, Jawa Barat, serta perwakilan dari Pemprov Sumut dan Pemko Medan.

Di penghujung dialog, seluruh Penta Helix yakni pemerintah, swasta, media, akademisi, dan kelompok masyarakat yang hadir sepakat untuk berkolaborasi dalam menggali mutiara pancasila, serta meningkatkan semangat gotong-royong. (*)

Konten Terkait

Sosialisasi Pembinaan Literasi Generasi Muda, Sofyan Tan: Harus Kritis Terhadap Sumber Bacaan

Editor prosumut.com

Ketua TP PKK Tinjau Pojok Asi Disdik Batubara  

Editor Prosumut.com

Target Bupati Batubara, tak Ada Sekolah yang Akreditasi C

Editor prosumut.com

Kadisdik Medan Akui Masih Ada Kekurangan Fasilitas Pelaksanaan UNBK SMP

Ridwan Syamsuri

Bukan Perhiasan dan Uang, Emak-emak di Tiga Juhar Hadiahkan Ini ke Sofyan Tan karena Anaknya Bisa Kuliah

Editor prosumut.com

Puncak Rangkaian Revitalisasi Bahasa Daerah 2022-2023, Kontingen Sumut Tampilkan Dongeng Berbahasa Batak

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara