PROSUMUT – Saat ini di Indonesia penularan HIV/AIDS masih sangat ditakuti. Bahkan kondisi ini bukan di propinsi yang sudah maju, di desa desa penularan ini malah makin banyak didapatkan.
Sumut saja adalah peringkat ke 7 untuk penularan virus mematikan ini.
Aktivis (Media Watch) yang konsen di HIV/AIDS, Syaiful Harahap mengatakan, dari banyaknya penularan virus ini, ada beberapa aspek yang harus diketahui masyarakat. Sebab masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dengan baik definisi HIV/AIDS ini.
“Anda harus tau, perjaka dan perawan saja bisa beresiko tertular virus ini. Yaitu dari jarum suntik narkoba secara bergantian. Bisa jadi diantara teman mereka sudah terjangkit virus HIV/AIDS tersebut, maka sangat beresiko tertular teman teman yang lain,” katanya pada pelatihan media dan CSO yang digelar Indonesia AIDS Coalition di Kualanamo, Deliserdang, Sumut, belum lama ini.
Dikatakannya, selain perawan dan perjaka. Penularan ini juga dapat terjadi pada ibu rumahtangga dan anak anaknya. Tanpa diketahui suami melakukan perselingkuhan.
Ternyata dari perselingkuhan tersebut tertularlah virus HIV/AIDS, mengakibatkan orang yang tak berdosapun dapat beresiko tertular juga.
“Ini juga sering terjadi, si suami “jajan” diluar rumah, ternyata selingkuhannya sudah mengidap virus HIV/AIDS, akhirnya istri dan anaknyapun dapat ikut beresiko tertular. Maka hati hatilah bagi para suami yang melakukan perselingkuhan, karena keluarga dapat jadi korban,” ujarnya.
Di sini Syaiful juga menjelaskan bahwa penularan dari transfusi darah sangat beresiko. Tidak dapat diketahui, darah tersebut steril tidaknya.
Sehingga kondisi ini harus dapat di periksa sebaiknya baiknya bagi orang yang ingin melakukan donor darah. Jika darahnya ada resiko pengidap virus HIV/AIDS dipastikan yang menerima darah tersebut beresiko akan tertular.
“Bagi ibu hamil juga harus hati hati, jadi saat wanita hamil jangan hanya wanita tersebut yang diperiksa oleh puskesmas atau pelayanan kesehatan, si suami juga harus diperiksa. Ini kenapa kita lakukan? karena anak adalah masa depan, jadi harus dijaga dan dirawat sebaik baiknya agar jangan ada resiko terjangkit virus HIV/AIDS dimasa depannya,” pungkasnya. (*)