PROSUMUT – Kenaikan harga bawang putih menjelang dan di awal ramadan akan membuat bawang putih berpeluang tetap menjadi komponen bahan pokok yang akan mempengaruhi inflasi.
Harga bawang putih yang di bulan april kemarin bergerak dalam rentang Rp34 ribu ke Rp40 ribu, di bulan Mei pergerakan harganya berkisar antara Rp100 ribu per kg ke Rp30 ribu per kg saat ini.
“Fluktuasi harga bawang putih sangat signifikan. Bahkan di dua pekan pertama bulan Mei, harga bawang putih sempat menembus Rp100 ribu per kg. Lonjakan harga tersebut membuat estimasi besaran inflasi untuk bawang putih sulit dihitung. Karena, menjelang penutupan bulan Mei ini harganya lebih rendah dibandingkan rentang harga terendah di bulan sebelumny,” ungkap Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa 28 Mei 2019.
Menurut Gunawan, bobot kenaikan harga bawang putih selama bulan Mei akan berpeluang mencetak laju tekanan inflasi. Sementara itu, bawang merah pergerakannya masih terbilang stabil dikisaran Rp32 ribuan per kg sejauh ini. Harga bawang merah memang sempat naik di Rp40 ribuan, namun tidak berlangsung lama.
Disisi lain, cabai merah secara konsisten mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Saat pertengahan hingga akhir bulan April, cabai merah ditransaksikan di kisaran harga Rp28 ribu ke Rp35 ribu per kg.
“Selama bulan ini harganya bergerak dalam rentang Rp38 ribu ke Rp42 ribu per kg. Kenaikan harga cabai merah ini juga diyakini masih akan menjadi penyumbang inflasi bagi Sumut. Alasannya, karena bobotnya sangat signifikan sehingga cabai merah tetap akan menjadi penyumbang inflasi yang besar. Bahkan, lebih besar bobotnya dari bawang putih yang sempat meroket di kisaran Rp100 ribu per kg,” sebut Gunawan.
Sementara itu, sambung dia, untuk komoditas daging ayam juga secara konsisten mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan lalu.
“Efek Ramadhan membuat harga daging ayam cenderung terus menanjak. Daging ayam yang di bulan April bergerak dikisaran Rp26 ribu hingga Rp29 ribu per kg saat ini dijual dikisaran Rp35 ribu per kg. Oleh karenanya, kenaikan harga daging ayam juga akan menjadi penyumbang inflasi,” cetusnya.
Gunawan melanjutkan, demikian halnya juga dengan telur ayam. Walaupun sempat naik dikisaran Rp22.600 per kg dari sebelumnya dikisaran Rp20.800.
Selanjutnya, ada harga beras yang juga mengalami kenaikan rata-rata Rp250 per kg di bulan Mei. Namun untuk beras ini kecil sekali kemungkinan akan dimasukan dalam hitungan besaran inflasi.
Terakhir, harga minyak goreng juga mengalami tren kenaikan. Dari sebelumnya dikisaran Rp9.000 per liter naik sekitar Rp500 hingga Rp1.000 per liternya.
“Dari sekian banyak sejumlah komoditas yang berfluktuasi tersebut. Saya memperkirakan Sumut masih akan mengalami laju kenaikan inflasi di bulan Mei, potensinya di atas 0,3 persen bahkan bisa mencapai 0,5 persen lebih. Gangguan suplai ditambah adanya tren peningkatan konsumsi menjadi pemicu naiknya sejumlah kebutuhan pokok masyarakat belakangan ini,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Provinsi Sumut, Demina Sitepu mengatakan, berdasarkan hasil peninjauan harga kebuthan pokok yang dilakukan, diharapkan laju inflasi bulan Mei lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya.
“Kalau bulan lalu inflasi 1,24 persen, sedangkan bulan ini kita harapkan di bawah 1 persen. Mudah-mudahan ini tercapai, sebab harga bawang putih sudah turun jauh. Harga bawang merah fluktuatif namun lebih baik dibandingkan bulan lalu,” ujar Demina. (*)