Prosumut
Umum

Listrik Jabodetabek Padam, Jokowi Kecewa dengan Plt Dirut PLN

PROSUMUT – Presiden Joko Widodo tak bisa menyembunyikan kekecewaannya, mendengarkan penjelasan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani, mengenai mati massal listrik sejak Minggu kemarin 4 Agustus 2019.

Jokowi tiba di kantor pusat PLN sekitar pukul 08.50 WIB. Lalu menggelar rapat terbatas, dengan sejumlah menteri seperti Menteri ESDM, Menkominfo, Sekretaris Kabinet, dan para direktur regional PLN.

Awalnya, Jokowi ingin meminta penjelasan kepada PLN, mengenai kejadian yang merugikan banyak pihak tersebut.

“Oleh sebab itu pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak-blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang,” jelas Jokowi, dalam rapat itu, Senin 5 Agustus 2019.

BACA JUGA:  Danantara Indonesia-BP BUMN Kerahkan 1.000 Lebih Relawan dan 100 Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Penanganan Bencana

Lalu Plt Dirut PLN memberi penjelasan. Namun penjelasan tersebut sangat teknis. Sripeni menjelaskan soal pembangkit yang down, dan bagaimana sistem itu merambat ke yang lain hingga mengganggu pasokan listrik termasuk ke Ibu Kota.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengakui bahwa pihaknya tidak terlalu sigap dalam menyelesaikan problem seperti ini. “Kami akui prosesnya lambat pak,” katanya.

Mendengar penjelasan itu, raut muka Jokowi terlihat tidak puas. Hingga usai Sripeni memberi penjelasan beberapa menit lamanya, Kepala Negara kemudian menyampaikan kekecewaannya itu.

BACA JUGA:  MPC PP Rokan Hulu Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Tiga Provinsi Terdampak Banjir

“Pejelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya bapak ibu semuanya kan orang pintar-pintar apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop,” singgung Jokowi dengan nada kecewa.

Peristiwa sebelumnya, menurut mantan Gubernur DKI itu, memang pernah terjadi pada 2002. Selama 17 tahun yang lalu itu, berimbas pada pemadaman di Jawa-Bali. Harusnya, kata Jokowi, itu bisa menjadi pelajaran berharga sehingga PLN memiliki perencanaan yang matang.

BACA JUGA:  MPC PP Rokan Hulu dan Mahasiswa Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera

Jokowi juga menyinggung soal manajemen PLN yang besar, tetapi mengatasi persoalan ini justru lamban. Kerugian yang ditimbulkan, banyak. Baik di masyarakat maupun sektor transportasi publik yang juga kena imbasnya.

“Artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kita semuanya,” katanya.

Sripeni sempat memberikan penjelasan tambahan dengan singkat. Sebenarnya, sudah disiapkan video conference dengan beberapa pembangkit. Namun Jokowi langsung pergi, meninggalkan kantor pusat PLN dan langsung menuju Istana Merdeka.(*)

Konten Terkait

Papua Mencekam, Akses Internet, SMS & Telepon Mati

Val Vasco Venedict

XL Axiata Luncurkan Fitur Xtra Unlimited Turbo  

Editor prosumut.com

Malam Ini Puncak Arus Balik Nataru di Bandara Kualanamu

Editor prosumut.com

Staycation Aman dan Nyaman di Medan dengan TiketCLEAN

Editor Prosumut.com

Polisi Masih Buru Mahasiswa Terlibat Tawuran di UHN Medan

Editor prosumut.com

Tukar-tukaran Think Tank : Jokowi vs Prabowo

Val Vasco Venedict
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara