Prosumut
Pendidikan

Kurikulum Universitas Sampoerna Berstandar Amerika Serikat, Hasilkan Lulusan Mampu Bersaing Secara Internasional dan Nasional

PROSUMUT – Sampoerna University atau Universitas Sampoerna telah mengumumkan komitmennya untuk memperkenalkan pendidikan tinggi di tingkat internasional. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menyediakan kurikulum unik di Indonesia yang berbasis inti pendidikan umum Amerika Serikat (AS).

Rektor Sampoerna University Dr Wahdi Yudhi mengatakan, Sampoerna University merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang menawarkan kurikulum berstandarkan pendidikan di Amerika Serikat.

“Dengan standar nasional dan internasional, Sampoerna University berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi substantif kepada masyarakat Indonesia melalui pendidikan.

Hal ini selaras dengan misi kami untuk mendorong akselerasi pengembangan pemimpin masa depan Indonesia yang siap berkompetisi di kancah global,” jelas Wahdi Yudhi dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat 24 Februari 2023.

Diutarakannya, Amerika Serikat merupakan negara nomor satu dengan sistem pendidikan dan kurikulum terbaik di dunia. Selain itu, The World University Rankings 2023 menyebutkan bahwa 7 dari 10 universitas terbaik dunia berlokasi di Amerika Serikat.

Tentu saja, itu juga membuktikan bahwa sistem dan kurikulum pendidikan Amerika Serikat memenuhi kebutuhan industri saat ini dan masa depan.

“Sesuai standar nasional dan internasional, Sampoerna University berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat Indonesia melalui pendidikan,” ungkap Yudhi.

Dia menjelaskan, sistem pembelajaran khas Amerika Serikat yang diterapkan Universitas Sampoerna, berlangsung dua arah dan menggunakan proyek dan studi kasus. Kurikulum tersebut mencakup pengetahuan umum dan interdisipliner, yang merupakan dasar dari semua jurusan.

Kurikulum ini juga berfokus pada membangun kompetensi siswa yang kuat di era sosial, etika dan komunikasi, terutama dalam bahasa Inggris, berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta memperkuat dasar-dasar matematika, sains, literasi informasi dan teknologi.

“Berkat kerjasama dengan Universitas Arizona, Sampoerna University menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan kredensial di Indonesia atau mentransfer kredit ke Amerika Serikat tanpa harus meninggalkan Indonesia,” sebutnya.

Lebih lanjut Yudhi mengatakan, menyambut Indonesia Emas 2045, Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait kualitas sumber daya manusia. Menurut Bank Dunia 2020, Human Capital Index Indonesia masih berada di peringkat 87 dari 17 negara dengan nilai Human Capital Index (HCI) sebesar 0,5, bahkan tertinggal dari beberapa negara Asia Tenggara.

Terkait hal itu, Sampoerna University menjadikan data tersebut untuk memotivasi agar dapat meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Sebagai institusi pendidikan, Sampoerna University berkomitmen untuk berkontribusi mencetak generasi masa depan Indonesia yang berdaya saing global.

“Sampoerna University terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan, kami berkomitmen untuk menciptakan generasi masa depan Indonesia yang berdaya saing global.

Kita juga memiliki lulusan yang berakhlak mulia dan siap menghadapi persaingan profesi masa depan yang mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Andhika Sudarman sebagai pendiri dan CEO Deal Jobs dan SejutaCita, telah mengalami pembelajaran kurikulum internasional. Selain itu, juga menerima Dean’s Special Award di Universitas American Ivy League pada tahun 2020 dan menjadi orang Indonesia pertama yang menyampaikan pidato pembukaan di kampus.

Andhika Sudarman juga merasakan manfaat kurikulum internasional saat belajar di Harvard Law School. Pada tahun 2020, Andhika memenangkan Penghargaan Khusus Dekan Universitas Harvard.

Menurut Andhika, kecerdasan manusia sebenarnya hampir mirip satu sama lain, mereka terpisah dari lingkungan yang membentuknya.

Bagi Andhika, kelemahan pendidikan di Indonesia adalah fokus pada hapalan. Padahal hal yang penting alah berpikir secara mendalam, bukan melihat ke masa lalu dan berhenti sampai di situ.

“Sistem pembelajaran di Amerika menyediakan banyak test case. Peserta didik akan dihadapkan pada situasi untuk mengambil tindakan, tidak ada jawaban yang absolut tetapi bersifat kualitatif dan harus didiskusikan.

Kurikulum Indonesia jelas merupakan tawaran bagi saya, tetapi kurikulum internasional mendorong saya untuk menerapkan dan memperdalam perspektif global saya. Sekarang adalah era di mana sulit bagi kami untuk melanjutkan di tempat yang sama.

“Karena yang lain move on, belajar di luar negeri memberi saya kesempatan ini. Untuk memperluas jaringan di seluruh dunia, untuk mempelajari perspektif mereka, juga cara belajar yang berbeda, dengan pemahaman yang lebih intens. Semuanya membuat saya semakin mengerti bahwa itu penting jangan berdiam diri di zona nyaman saja,” pungkas Andhika. (*)

Editor: M Idris

BACA JUGA:  Diktisaintek Sapa Mahasiswa Universitas ST Bhinneka, Ingatkan Kewajiban Melekat Penerima KIP Kuliah

Konten Terkait

Tanoto Foundation Sumut Dukung Kurikulum Merdeka Melalui Program PINTAR

Editor prosumut.com

Sumut Wacanakan Kirim Guru & Dosen ke Rusia

Editor prosumut.com

Cetak Generasi Berkualitas, TGS Ganjar Gelar Pelatihan Parenting di Deli Serdang

Editor prosumut.com

Seleksi Sampoerna Foundation, Bupati Asahan Serahkan Laptop ke 4 Siswa

admin2@prosumut

Bupati Langkat Ikut Resmikan Pesantren Tahfiz Kampong Quran

admin2@prosumut

Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia XII, Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara