PROSUMUT – Hashtag Pray For Sri Lanka saat ini sudah menjadi trending topic di media sosial. Pasalnya kejadian mengerikan di sana telah menelan ratusan korban jiwa.
Ya saat ini, sudah terdata 290 korban jiwa akibat ledakan bom di gereja dan hotel Sri Lanka pada puncak perayaan Paskah Minggu 21 April 2019 lalu.
Hal itu dikatakan Juru bicara kepolisian Ruwan Sunasekara, Senin 22 April 2019.
“Ada 290 meninggal dan korban luka berjumlah sekitar 500 orang,” katanya dikutip dari BBC.
Dari korban tersebut 36 warga negara asing turut menjadi korban meninggal di antaranya berasal dari Inggris, Amerika Serikat, Turki, India, China, Denmark, Belanda, dan Portugal.
Sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden mematikan ini, namun pihak keamanan telah menahan 24 orang yang diduga terlibat.
Serangkaian ledakan pada Minggu kemarin merupakan insiden paling mematikan di Sri Lanka sejak perang saudara berakhir pada 2009.
Rangkaian bom yang mengguncang Sri Lanka bermula pukul 08.45 waktu setempat ketika sejumlah ledakan terjadi secara serentak di tiga gereja yang berlokasi di Negombo, Batticola, dan ibu kota Kolombo.
Ledakan ini menyasar para jemaat yang tengah menghadiri peringatan Paskah di lokasi kejadian.
Pada waktu yang hampir bersama, ledakan juga terjadi di tiga hotel di Kolombo yakni Hotel Shangri-La, Kingsbury, dan Hotel Cinnamon Grand. (*)