Prosumut
Kesehatan

Kecanduan Game Online, Remaja Ini Terancam Buta

PROSUMUT – Surya Utama (19) warga Dusun I, Desa Pinangripan, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan harus menjalani pengobatan intensif untuk kedua matanya.

Sebab, remaja tersebut kini terancam buta, akibat kebiasaannya bermain game online di gadgetnya.

Ditemui di Rumah Sakit Sumatera Eye Center (SMEC) Medan, Surya menceritakan, bahwa hobinya bermain game online gadget bermula sekitar setahun yang lalu.
Selanjutnya, pada bulan Juni lalu atau tepatnya di bulan puasa, pandangannya mulai kabur.

BACA JUGA:  Talk Show Hari Anak Nasional 2025 di The Clinic Pediatric Care Medan: Bahas Imunisasi, Peran Nutrisi dan Khitan

“Seiring waktu kian parah. Kini, hanya setitik cahaya saja yang masih bisa dilihat,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa 10 September 2019.

Didampingi ayahnya Supardi, remaja ini mengatakan, meski terlihat normal pada matanya, namun seperti ada kabut yang menghalangi. Sehingga untuk berjalan sendiri, saat ini ia sudah tidak bisa.

“Kecuali meraba-raba dinding saja di rumah,” katanya.

Surya menjelaskan, sebelum dirinya tidak bisa melihat dengan sempurna, matanya memang sempat memerah, namun tidak sakit.

BACA JUGA:  Talk Show Hari Anak Nasional 2025 di The Clinic Pediatric Care Medan: Bahas Imunisasi, Peran Nutrisi dan Khitan

Namun keesokan harinya, pandangannya sudah gelap, sehingga ia menduga hal ini karena kebiasaan bermain gadget.

“Biasanya Mobile Legend dan PUBG. Tapi seringnya FreeFire,” jelasnya.

Ia mengaku, kebiasaan bermain game online tersebut dilakukan pada malam hari.

Dalam sehari dia bisa menghabiskan waktu untuk bermain game sekitar tiga sampai lima jam.

Kadang-kadang di tempat gelap sekalian ‘ngecas’ HP. Kalau tidurnya, tergantung, kadang jam dua kadang jam tiga,” terangnya.

Oleh karena itu, dengan kondisinya yang sekarang ini, tidak banyak aktivitas yang kini bisa dilakukannya.

BACA JUGA:  Talk Show Hari Anak Nasional 2025 di The Clinic Pediatric Care Medan: Bahas Imunisasi, Peran Nutrisi dan Khitan

“Untung saya masih hafal (susunan) di rumah. Sehingga masih bisa ke kamar mandi ataupun ke depan rumah,” tandasnya.

Sementara sang ayah mengatakan, Surya adalah anak pertama dari dua bersaudara.

Ia menyebutkan, untuk mengobati anaknya dirinya sudah lima kali ke rumah sakit, dan akhirnya di rujukan ke Medan.

“Saya sangat khawatir. Mudah-mudahan anak saya bisa kembali melihat,” harapnya. (*)

Konten Terkait

Dinkes Sumut Kampanyekan 3 M pada HKN ke 56

Editor Prosumut.com

Miliki Layanan Unggulan, RSUD Pirngadi Medan Bisa Bersaing dengan Swasta

Editor prosumut.com

HKN ke-59, RSU Haji Medan Adakan Berbagai Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Editor prosumut.com

Dinkes Sumut Segera Bentuk Tim Satgas Kendali Mutu Pelayanan Kesehatan

Editor prosumut.com

Polisi Pangkat Bripka di Langkat Positif Covid-19

admin2@prosumut

Pemkab Langkat Masuk 5 Besar se-Indonesia Terkait Laporan Tercepat Intervensi Stunting

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara