PROSUMUT – Praktisi kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK-UISU) Dr dr Umar Zein mengatakan, kabut asap yang terjadi sejak beberapa hari ini dan semakin tebal dalam dua hari ini sudah termasuk polusi udara dan semakin berbahaya bisa konsentrasi asap bertambah tinggi.
Selain akan mengakibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) juga akan menyebabkan iritasi mata sehingga mengganggu pandangan.
Menurut dr Umar Zein ada dua partikel dari asap ini ada yang halus dan ada yang kasar. Sehingga bila asap lebih pekat tentunya memiliki partikel kasar yang akan sangat berpengaruh pada mata.
“Sekarang saja kondisi udara sudah tidak baik untuk kesehatan. Ini cukup berbahaya bila kita banyak menghabiskan waktu luar karena rentan terkena penyakit pernafasan. Apalagi mata dan saluran pernafasan adalah bagian tubuh yang paling mudah terekspos dengan sekitar,” terangnya, Selasa 24 September 2019.
Untuk itu, dia menyarankan kepada setiap warga untuk menghindari beraktivitas di luar ruangan. Bila terpaksa melakukan kegiatan di luar ruangan, disarankan warga menggunakan masker.
Minimal masker dapat mengurangi jumlah polutan yang terhirup. Namun bila terlalu lama di luar maka jumlah polutan juga akan semakin banyak masuk ke tubuh walau sudah menggunakan masker.
“Tidak sembarangan menggunakan masker. Masyarakat harus menggunakan masker yang rapat menutup hidung dan mulut,” sebutnya.
Dijelaskannya, biasanya yang paling rentan terhadap kabut asap ini adalah anak bayi dan balita serta orang usia lanjut. Lalu orang-orang dengan penyakit kronis yakni paru-paru, paru-paru kronis, asma.
“Kalau bisa menghindari aktivitas di luar rumah. Kecuali memang darurat. Memang saat ini kondisi kabut asap ini belum terlalu tebal namun harus tetap menjaga kesehatan dengan banyak mengkonsumsi air putih dan pola hidup yang sehat,” pungkasnya. (*)