PROSUMUT – Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan berhasil mencetak sejarah di Kejuaraan Dunia.
Keduanya tercatat tak pernah mengalami kekalahan saat turun ambil bagian.
Sebagai pasangan ganda putra Hendra/Ahsan selalu menang, yaitu pada Kejuaraan Dunia 2013, 2015 dan kini 2019 di Basel, Swiss.
“Nggak menyangka, kita juga nggak mikirin ke situ, belum kalah atau gimana. Yang penting datang ke sini kami mau fight, kami mau berjuang. Hasilnya kan kami nggak tahu juga, sekarang masih banyak pemain juga, tapi kami tetap berusaha yang terbaik,” kata Ahsan usai bertanding Minggu 25 Agustus 2019.
“Yang pasti gelar ini untuk seluruh rakyat Indonesia yang baru merayakan hari kemerdekaan,” ujar Ahsan lagi.
Tahun 2013, merupakan kali pertama Hendra/Ahsan turun di kejuaraan ini.
Mereka sukses jadi juara setelah mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark).
Turnamen tersebut berlangsung di Guangzhou, Tiongkok.
Setahun berikutnya, Hendra/Ahsan mundur dari Kejuaraan Dunia 2014 yang berlangsung di Copenhagen, Denmark.
Saat itu Ahsan mengalami low back pain (cedera pinggang).
Hendra/Ahsan kemudian berhasil menduduki podium tertinggi pada Kejuaraan Dunia 2015.
Kemenangan ini terasa istimewa karena berlangsung di rumah sendiri, Istora Senayan, Jakarta. Hendra/Ahsan saat itu mengalahkan Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Tiongkok).
Kejuaraan Dunia tak diselenggarakan pada tahun 2016 lantaran di tahun yang sama berlangsung Olimpiade di Rio de Janeiro.
Selanjutnya di tahun 2017, Hendra/Ahsan sempat “bercerai”. Hendra tidak turun bertanding, sementara Ahsan meraih medali perak Bersama Rian Agung Saputro.
Terakhir tahun lalu, Hendra/Ahsan juga tak turun di Kejuaraan Dunia 2018 di Nanjing, Tiongkok.
Kini di 2019, Hendra/Ahsan kembali menorehkan catatan manis, dengan menjadi juara setelah mengalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) rubber game 25-23, 9-21, 21-15. (*)