PROSUMUT – Sejak pandemi covid-19 merebak, para pedagang monza (pakaian bekas, red) tak berjualan selama tiga bulan. Tentu saja ini berimbas dengan pendapatan para pedagang yang terjun bebas.
Ini terungkap dari hasil jemput aspirasi pedagang yang dilaksanakan oleh Tim Relawan Bobby Nasution (Re-Born), Sabtu 20 Juni 2020, di Lantai 2 Pasar Petisah Los Monza , Medan.
Kegiatan ini digelar oleh Ketua Umum Re-Born Suwarno dengan didampingi Sekretaris Umum Re-Born Rahmad Syah Ramadhan Harahap, Bendahara Mester Harahap, Wakil Sekretaris Siswarno, Koordinator Relawan Abu Bakar dan Romulo Makarios Sinaga.
Menurut Suwarno, karena tak membuka dagangan selama 3 bulan, para pedagang monza tak memiliki pemasukan. Dengan kondisi seperti itu, mereka juga harus berhadapan dengan tagihan listrik yang menunggak serta berbagai iuran dari PD Pasar Kota Medan.
“Faktanya pedagang di los Monza lantai 2 pernah tutup selama tiga bulan terhitung dari bulan Februari. Dan pada bulan Mei pedagang mulai bertahap berjualan , tapi daya beli tak ada, pemasukan pedagang otomatis tak ada hingga saat ini. Kemudian mereka menunggak tagihan listrik. Dari fakta itu, para pedagang yang kita minta aspirasinya memohon bantuan agar diberikan diskon listrik,” beber Suwarno yang merasa prihatin akan persoalan tersebut.
Lanjut dikatakan Suwarni, akibat tertunggak tagihan listrik, beberapa toko sudah diputus aliran listriknya. Hampir 20 persen pedagang monza sudah tidak berjualan lagi karena listrik diputus dan tak sanggup bayar jaga malam karena sepinya daya beli.
Karena efek tersebut, beber Suwarno, para pedagang di los monza berharap adanya wujud perhatian pemerintah dalam hal ini Pemko Medan. Misalnya dengan membuat kebijakan adanya bantuan modal usaha tanpa jaminan.
“Para pekerja di los monza juga mengharapkan adanya pemberian bantuan sembako juga terutama para pekerja yang selama ini diupah dengan sistem harian,” jelasnya.
Disebutkan Suwarno yang juga Ketua Umum Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B), selain kondisi pendapatan yang terjun bebas tersebut, pedagang juga mengeluhkan fasilitas sarana dan prasarana (sarpras) di area pasar. Mulai dari masih kurangnya kebersihan di pasar dan eskalator yang sudah bertahun-tahun rusak tanpa adanya perhatian secara serius.
“Para pedagang juga mengutarakan keinginan agar adanya perubahan di Medan. Mereka menginginkan sosok pemimpin terbaik di Kota Medan yang berpihak kepada pedagang seperti Bobby Nasution. Sebab Bang Bobby memiliki program untuk memajukan UMKM,” tandasnya. (*)
Reporter :
Editor : Iqbal Hrp
Foto :