PROSUMUT – Kecelakaan kerja di jalan raya khususnya di Medan masih cukup tinggi. Menurut catatan BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) Cabang Medan Kota, hingga September 2019 terjadi sekitar 6 ribuan peserta.
“Jumlah klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) khususnya di Sumut dari seluruh kepesertaan mencapai 23 ribu lebih. Dari jumlah itu, sebanyak 6 ribuan peserta mengalami kecelakaan kerja di jalan raya dan ini sungguh luar biasa,” ujar Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Medan Kota, Syahrial, saat kegiatan safety riding, Minggu 29 September 2019.
Oleh karena itu, sebut dia, pengendara sepeda motor sangat disarankan menggunakan helm berstandar nasional Indonesia (SNI).
Sebab, helm tersebut sudah terjamin kualitasnya sehingga bisa meminimalisir risiko cedera saat terjadi kecelakaan di jalan raya.
“Kebanyakan pengendara di jalan raya merupakan pekerja, tetapi helm yang digunakan masih banyak yang tidak SNI. Ini jelas berdampak fatal bagi pengendara itu sendiri. Tapi, kalau helm SNI maka dapat meminimalisir,” katanya.
Sementara, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengakui angka kecelakaan di Medan memang cukup tinggi. Belum lagi, dengan kemacetan yang terus terjadi pada saat jam-jam sibuk.
Padahal, survei terbaru Pemko Medan, rasio volume kapasitas jalan terhadap jumlah kendaraan di Medan masih cukup mumpuni yakni 80 persen. Dengan angka ini, seharusnya jalanan di Medan tak macet.
“Tapi itu tadi, ada saja pihak-pihak yang membuat jalanan di Medan jadi macet. Contohnya, penjual pulsa atau paket data yang memarkir mobil di badan jalan, dan oknum yang tak tertib lainnya,” katanya.
Kondisi ini berbanding lurus dengan angka kecelakaan di Medan masih cukup tinggi.
“Makanya, kami dari Pemerintah juga berharap, kegiatan promotif dan preventif seperti ini terus dilakukan. Setidaknya mampu menyadarkan masyarakat terkait keselamatan di jalan raya,” tandasnya. (*)