Prosumut
Hukum

Gubsu & GMKI Pasti Bisa Selesaikan Masalah Layaknya “Bapak & Anak”

PROSUMUT –  Tokoh masyarakat Sumut, Dr RE Nainggolan mengatakan persoalan antara Gubsu Edy Rahmayadi dan sejumlah mahasiswa Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) sebaiknya dipandang sebagai dinamika antara bapak dan anaknya sendiri.

“Pak Gubsu kan pemimpin kita, orang tua kita, bapak dari adik-adik GMKI itu. Jadi, memang sebaiknya tidak perlu harus sampai berlanjut menjadi persoalan hukum. Semua pihak, terutama adik-adik GMKI akan bisa mengambil pelajaran dari persoalan yang telah terjadi,” ujarnya saat ditemui wartawan di kediamannya di Medan, Minggu 4 Agustus 2019.

Dikatakannya, penghormatan kepada orang tua merupakan ajaran pokok semua agama, bagian dari budaya luhur kita sebagai bangsa.

Di sisi lain, orang tua juga diajarkan untuk mengayomi dan menyayangi anak-anaknya.

Anak-anak muda ini, karena demikian semangatnya barangkali saat menyampaikan aspirasi mereka terkait Danau Toba, sampai terjadi kerusakan pagar kantor gubernur.

“Pak Gubsu sendiri mengambil langkah tegas membawa persoalan itu ke ranah hukum, dengan membuat pengaduan. Tentu tidak ada yang salah dengan langkah-langkah hukum. Hukum adalah penglima kita. Akan tetapi, kita yakin Pak Gubsu juga punya kearifan, dengan hati yang dingin bisa mengambil pendekatan lain terhadap anak-anak beliau di GMKI,” kata mantan Sekdaprov Sumut ini.

RE yang juga merupakan Koordinator pok Pakar Geopark Kaldera Toba ini mengingatkan, agar jangan sampai dinamika antara Gubsu dan GMKI ini membuat kita terdiskresi dari persoalan pencemaran di Danau Toba, yang merupakan isu yang sesungguhnya.

“Kita yakin dan sudah lihat sendiri, Pak Gubsu seiring sejalan dengan pemerintah pusat dalam memberi prioritas dan perhatian terhadap kawasan kebanggaan Sumut ini. Biarlah riak-riak itu sebagai bagian dari dinamika antara seorang Bapak yang punya kearifan dan anak-anaknya yang kadang-kadang terbakar semangat,” katanya.

Pada bagian lain, RE juga berharap adek adek GMKI, termasuk melalui para seniornya, juga tidak perlu merespons dengan pengaduan balik.

“Itu hanya akan menjauhkan kita dari tujuan-tujuan awal kita yang baik. Bila bapak dan anak ini malah terjebak makin jauh ke dalam konflik, yang senang nanti ya, para perusak Danau Toba itu,dan juga orang orang yg ingin membuat sumut tdk nyaman, tdk bermartabat dan orang yg ingin memecah belah” katanya.

Di bagian akhir keterangannya, RE berharap dan yakin, Gubsu akan mempertimbangkan ulang pengaduan tersebut karena beliau memang seorang pemimpin yang arif, yang menempatkan diri di atas semua golongan.

“Di sisi lain, ini juga pelajaran berharga bagi adik-adik kita di GMKI, dan mahasiswa Sumut secara umum, agar lebih bisa mengendalikan diri, tidak terpancing emosi saat menyalurkan aspirasi,” pungkas mantan Bupati Taput yang juga pucuk pimpinan nasional organisasi relawan Nusantara for Jokowi (N4J) ini. (*)

Konten Terkait

BPJamsostek Siap Berikan Keterangan Transparan pada Kejagung 

Editor Prosumut.com

Kasus Pabrik Mancis Terbakar, Pengacara PT Kiat Unggul Bikin Hakim Jengkel

Editor prosumut.com

Sertijab Jajaran Polres Tebingtinggi, Kasat dan Kapolsek

admin2@prosumut

Miliki Sabu, Oknum ASN Langkat Ditangkap Polisi

Editor prosumut.com

Lelang Jaga Malam Pasar Halat Diduga Beraroma KKN

Ridwan Syamsuri

Bahar Bin Smith Divonis 3 Tahun Penjara

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara