Prosumut
BudayaRilis & Seremoni

Festival Multi Etnis Masuk Agenda Pemko Medan

PROSUMUT – Setelah tiga hari menghibur warga Kota Medan dengan pertunjukan aneka seni dan budaya di halaman Istana Maimun, Festival Multi Etnis Kota Medan 2019 akhirnya ditutup secara resmi oleh Wakil Wali Kota Akhyar Nasution, Minggu 1 September 2019.

Event yang mengusung seni dan budaya seluruh etnis yang ada di ibu kota Provinsi Sumatera Utara telah ditetapkan masuk dalam kalender tetap Pemko Medan melalui Dinas Kebudayaan Kota Medan sebagai upaya pelestarian seni dan budaya.

Sebagai bentuk ungkapan apresiasi dan rasa terima kasih, seluruh tim kesenian yang mengisi kegiatan mulai 30 Agustus sampai 1 September itu mendapat penghargaan dari Pemko Medan yang diserahkan langsung Wakil Wali Kota.

BACA JUGA:  Sambut Perayaan Natal Oikumene 2024, Kecamatan Medan Tuntungan Berbagi Tali Asih

Diharapkan penghargaan itu dapat sebagai perekat sehingga tahun depan para pelaku seni dan sanggar yang berasal dari sejumlah daerah tersebut dapat ikut kembali tahun depan.

Sebelum menutup acara, Wakil Wali Kota dalam sambutannya mengatakan, sangat disyukuri karena Kota Medan diciptakan sebagai kota multi etnis dan multi daya.

Kondisi itu membuat terjadinya pembaruan. Meski demikian tidak satu pun dari budaya-budaya yang membaur paling mendominasi.

Sebagai contoh jelas Akhyar, seperti Jakarta misalnya, semua langsung mengarah kepada Suku Betawi yang menjadi suku asli meski saat ini sudah tidak mendominasi lagi.

BACA JUGA:  Sambut Perayaan Natal Oikumene 2024, Kecamatan Medan Tuntungan Berbagi Tali Asih

Sedangkan Kota Medan, ungkapnya, banyak etnis yang mewarnai sejarah Kota Medan.

“Sungguh ini menjadi kekayaan yang sudah patut kita lestarikan dan mewariskan kesejarahannya kepada anak cucu kita,” kata Wakil Wali Kota.

Atas dasar itulah Wakil Wali Kota sangat mengapresiasi dan mendukung penuh diselenggarakannya Festival Multi Etnis Kota Medan 2019.

“Saya berharap melalui kegiatan seperti ini nantinya dapat membangkitkan episentrum kebudayaan di Kota Medan yang kita cintai bersama ini,” ungkapnya.

Di hari penutupan jumlah pengunjung yang hadir untuk menyaksikan seluruh rangkaian acara tidak berkurang.

Sejak sore satu persatu pengunjung berdatangan untuk menyaksikan pertunjukan seni dan budaya dari 14 etnis yang ada di Medan ditambah dengan beberapa daerah di luar Kota Medan yang ikut berpartisipasi mendukung acara tersebut.

BACA JUGA:  Sambut Perayaan Natal Oikumene 2024, Kecamatan Medan Tuntungan Berbagi Tali Asih

Selain Tortor, banyak lagi tarian multi etnis yang ditampilkan guna menghibur seluruh pengunjung yang hadir diantaranya Tarian Piring (Padang), Tangan Seribu (Cina), Reog Ponorogo(Jawa), serta Pak Pong (Ronggeng Melayu).

Para penampil tampil cukup memikat dengan dibalut pakaian tradisional yang menawan serta diiringi musik dan lighting nan indah membuat pengunjung tak putus bertepuk tangan.

Tak satu pun pengunjung yang beranjak hingga berakhirnya seluruh rangkaian pertunjukan. (*)

Konten Terkait

Sumut dan Jatim Sepakat Kerja Sama Misi Dagang

Editor prosumut.com

Ribuan Paket Program Kebahagiaan Ramadan Sampai ke Warga

admin2@prosumut

Organisasi Masyarakat di Sumut Dilatih Advokasi dan Strategi Engagement CSR

Editor Prosumut.com

Kapolres Beri Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Hinai

admin2@prosumut

BRI Diharapkan Dorong Pertumbuhan UMKM

Editor prosumut.com

Penderita Kanker Tenggorokan di Labuhanbatu Meninggal, Kapolres Santuni Keluarga

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara