PROSUMUT – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat nilai impor melalui berbagai pelabuhan di Sumatera Utara pada Februari 2019 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar 296,90 juta dolar AS, atau turun sebesar 35,13 persen dibandingkan Januari 2019 yang mencapai 457,69 juta dolar AS.
“Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar 22,91 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syekh Suhaimi dikutip PROSUMUT dari laman bps.go.id, Selasa 2 April 2019.
Nilai impor barang modal turun sebesar 4,87 persen, bahan baku/penolong turun sebesar 38,74 persen dan barang konsumsi turun sebesar 31,17 persen.
Sementara, lanjutnya, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27) yakni sebesar 1,24 juta dolar AS (3,16 persen).
“Yang mengalami penurunan nilai impor terbesar yaitu bahan kimia anorganik (HS 28) sebesar 40,03 juta dolar AS (-86,22 persen) diikuti mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar 21,91 juta dolar AS (-37,24 persen) dan mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar 17,97 dolar AS (-45,97 persen),” tambahnya.
Ia juga menjelaskan nilai impor bulan Februari 2019 dari China merupakan yang terbesar yaitu 100,74 juta dolar AS dengan perannya mencapai 33,93 persen dari total impor Sumut, diikuti Malaysia sebesar 33,38 juta dolar AS (11,24 persen), dan Singapura sebesar 25,81 juta dolar AS atau 8,69 persen. (*)