PROSUMUT – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah membuka Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tako tingkat provinsi di Gelanggang Remaja, Jalan Sutomo Ujung Medan, Jumat 13 Desember 2019.
Dalam arahannya, sangat diharapkan adanya evaluasi demi peningkatan prestasi melalui perbaikan kualitas pertandingan dan regenerasi.
Menurutnya, ketidak ikut sertaan atlet Tako Sumut dalam ajang bergengsi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) menjadi satu alasan mengapa perlu ada pembenahan di tubuh pengurus Tako di Sumut.
Karena itu menurutnya perlu ada perbaikan, terutama pada kepengurusan di cabang olahraga bela diri ini. Terlebih lagi, akan ada kejuaraan nasional di Tebing Tinggi Tinggi awal tahun depan.
“Dengan kejuaraan-kejuaraan daerah seperti ini, harapannya dari sini tersaring atlet yang berprestasi, tidak hanya untuk provinsi tetapi tingkat nasional,” ujar Musa Rajekshah, yang juga merupakan Ketua Umum Pengprov Tako Karate Do Indonesia Sumut.
Musa Rajekshah berharap ada peningkatan kualitas pertandingan dari setiap pelaksanaan kejuaraan. Baik dari wasit hingga panitia penyelenggara semuanya.
Sebab lanjut Ijeck, untuk mendapatkan atlet yang berprestasi, harus dilahirkan dari proses yang jujur. Tidak bisa karena kedekatan, lantas mengubah penilaian menjadi subjektif.
“Kalau kualitas pertandingan itu baik, atlet yang terlahir dengan baik, mudah-mudahan Sumut bisa berprestasi,” sebut Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Setelah kualitas pertandingan, lanjut Ijeck, juga diperlukan adanya regenerasi. Karena katanya, hampir setiap cabang olahraga, regenerasi untuk keberadaan para wasit agak lambat.
Untuk itu dirinya meminta seluruh pengurus cabor, memikirkan hal itu ke depan.
“Soal peralatan untuk pertandingan bela diri juga, sekarang ini sudah semakin digital. Kita harapkan juga nanti semua perguruan dan cabor bisa menggunakan alat yang juga akan digunakan pada saat PON. Supaya para atlet kita sudah terbiasa dan tidak lagi canggung saat ikut dalam pertandingan tingkat nasional,” jelasnya.
Selain itu, Wagub juga mengingatkan kepada seluruh pihak yang bertugas dalam mempersiapkan atlet Tako, bisa maksimal agar dapat menyumbangkan banyak atlet dan berprestasi.
“Tidak hanya tingkat nasional, kita berharap sampai tingkat internasional. Semoga harapan ini bisa diikuti oleh kawan-kawan forum daerah yang lain,” katanya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Kejurda Tako Indonesia Said Kelana Ade Putra mengatakan, dalam kejuaraan kali ini, mengikutsertakan 296 peserta dari 22 kabupaten/kota dan semua kategori, ditambah Dojo se-Sumut.
“Untuk prediksi peserta terkuat yakni Gunung Sitoli, Pematang Diantar, Tebing Tinggi, Asahan dan Medan. Nanti hasil dari Kejurda ini, yang berprestasi akan menjadi wakil Sumut untuk pertandingan di Kejurnas, Februari (2020) mendatang,” katanya.
Untuk Kejurda ini, lanjut Putra, berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (13-14 Desember 2019).
Hadir di antaranya Sekretaris Umum Pengprov Tako Parulian Tampubolon, Ketua Harian Pengprov Tako Sumut Efendi Manullang, serta Sekretaris Dispora Sumut Rudi Rinaldi.**