Prosumut
Kesehatan

Diserang Difteri, Anak Ini Disebut tak Imunisasi

PROSUMUT – Penyebab 4 anak asal Kabupaten Simalungun, YS (6), HS (5), RS (3) dan MS (2) yang mengalami suspect difteri dikarenakan tak imunisasi. Satu di antaranya, HS, meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM), Medan.

“Pasien yang meninggal ditangani hanya sebentar, dan murni akibat karena suspect difteri berat. Artinya, tidak ada penyakit lain penyertanya. Kemudian, riwayat pasien memang tidak mendapat imunisasi sama sekali. Pasien-pasien suspect difteri yang tidak mendapat imunisasi sama sekali, maka klinisnya akan jauh lebih jelek dan persentase kematiannya lebih besar. Itu yang biasa kita tangani pada pasien yang dirawat di sini,” jelas Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Anak RSUP HAM, dr Ayodhia Pitaloka Pasaribu, Jumat 6 Desember 2019.

BACA JUGA:  RSU Haji Medan Kirim Tim Medis Bantu Korban Bencana di Sibolga

Sedangkan ketiga lagi, sambungnya, diimunisasi tetapi tidak rutin.

“Kalau kondisi demikian, tentu risikonya juga hampir sama. Akan tetapi, kalau cepat ditangani maka bisa selamat,” ujar Ayodhia.

BACA JUGA:  RSU Haji Medan Kirim Tim Medis Bantu Korban Bencana di Sibolga

Dipaparkannya, HS datang dengan keadaan yang memang cukup berat. Gejalanya, nafas yang sangat sesak, mengorok dan sudah membengkak di bagian leher.

Selain itu, penurunan kesadaran juga sudah terjadi, tekanan darah sudah rendah dan nadi juga sudah halus.

“Jadi memang penyakitnya juga sudah cukup berat, untuk mendapatkan tata laksana yang cepat pun karena progresifitas penyakitnya yang sudah berat risikonya memang sangat besar untuk kematian. Sebab progresif dari penyakit ini sangat cepat. Kalau sudah lewat dari 3 hari baru dilakukan tata laksana maka klinis akan sangat jelek dan risiko kematian memang cukup besar,” papar dia.

BACA JUGA:  RSU Haji Medan Kirim Tim Medis Bantu Korban Bencana di Sibolga

Menurut Ayodhia, penyebab penyakit difteri adalah bakteri, sehingga obat yang diberikan antibiotik.

Bakteri tersebut sangat menular dan bisa menimbulkan gejala dalam waktu yang sangat cepat.

“Misalnya, dua hari saja kita ketemu dengan orang yang suspect difteri maka kita akan muncul gejalanya. Bakteri penyakit ini biasanya melalui udara,” tukasnya. (*)

Konten Terkait

Sebanyak 12 Orang Warga Asahan Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Editor Prosumut.com

PDUI Minta Dokter di Sumut Dijadwal untuk Hadapi Covid-19

admin2@prosumut

Data Terbaru Covid-19 Sumut : 12.125 Positif, 9.815 Sembuh

Editor Prosumut.com

Vaksin Covid-19 Tiba di Sumut, Dibagi 14 Januari 2021

Editor Prosumut.com

RSUP HAM Sukses Lakukan Coiling Aneurisma Perdana pada Pasien Stroke

Editor prosumut.com

Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi, RSUP HAM Gagas Inovasi Kesehatan Berbasis Teknologi

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara