PROSUMUT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) bersama Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) melakukan diskusi terbatas membahas berbagai kendala dan solusi program Quick Wins Prabowo-Gibran,dalam kebijakan kesehatan masyarakat secara offline dan online di Aula Kantor Dinkes Sumut, Kamis siang 6 Februari 2025.
Hadir dalam diskusi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Sumut M Faisal Hasrimy beserta jajaran, Ketua Umum IAKMI Dedi Supratman, Guru Besar UI Prof dr Adang Bachtiar dan Ketua IAKMI Pengda Sumut Destanul Aulia. Turut hadir, perwakilan dinas kesehatan kabupaten/kota se Sumut.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut M Faisal Hasrimy mengatakan program Quick Wins yang diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia adalah inisiatif yang dirancang untuk memberikan contoh positif dan cepat serta efektif bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat. Salah satu fokus utamanya ialah meningkatkan layanan kesehatan yang lebih baik lagi.
“Inisiatif dalam bidang kesehatan yang dimaksud, pertama memberikan Pelayanan Kesehatan Gratis (PKG). Kemudian, menyediakan layanan kesehatan scanning gratis bagi masyarakat pada hari ulang tahun.
Tujuannya, tak lain untuk mendeteksi dini serta mencegah penyakit sehingga masalah kesehatan dapat diidentifikasi lebih awal dan risiko kematian dapat ditekan,” ungkap Faisal.
Ia mengaku bersyukur uji coba atau simulasi PKG sudah terlaksana dengan baik pada 31 Januari 2025 lalu. Insya Allah, pada 10 Februari 2025 nanti akan dilakukan pelaksanaan PKG secara serentak.
“Pada saat uji coba PKG, terdapat beberapa permasalahan. Untuk itu, melalui diskusi ini kami akan sharing permasalahan tersebut dan secara bersama-sama mencari solusi. Harapannya, solusi itu dapat mempermudah berbagai permasalahan yang dihadapi,” sebutnya.
Faisal meyakini bahwa dalam pelaksanaan PKG pasti akan terjadi kendala-kendala nantinya. Karena itu, melalui diskusi ini diharapkan lahir berbagai solusi sehingga kendala dalam pelaksanaan PKG dapat ditekan.
“Kita pasti menemukan hambatan dalam pelaksanaannya. Pada forum ini, kita akan mengevaluasi dan membahas pelaksanaan simulasi PKG agar ke depannya segala potensi kendala yang ditemui dapat diatasi dan kita menjadi lebih siap ketika PKG tersebut diluncurkan secara resmi,” jelasnya.
Lebih lanjut Faisal mengatakan pada program Quick Wins ini pemerintah berkomitmen untuk mempercepat pembangunan rumah sakit di daerah terpencil.
Percepatan tersebut bertujuan untuk memastikan akses pelayanan kesehatan yang merata di seluruh Indonesia.
“Kepada seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota se-Sumut untuk tidak bosan melakukan komunikasi yang intens dan mengajukan proposal pembangunan rumah sakit di daerah masing-masing. Selanjutnya, akan diteruskan kepada pemerintah pusat untuk dapat direalisasikan segera,” katanya.
Faisal menuturkan terkait penanganan penyakit Tuberkulosis (TB), pemerintah menargetkan penurunan pravelensi melalui program yang progresif dan terstruktur.
Hal ini mengingat kasus TB di Sumut angka kasusnya terus mengalami kenaikan. Untuk itu, kasus TB tersebut membutuhkan perhatian khusus guna dituntaskan hingga secara keseluruhan.
“Kita sudah melakukan kerja sama dengan sejumlah lembaga terkait dalam penanganan penyakit TB ini. Harapannya, bisa menjadi role model sehingga dapat menekan angka kasus TB di Sumut,” ujarnya.
Faisal menyebutkan mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah diluncurkan, bertujuan mengatasi masalah gizi buruk dan stunting pada anak-anak.
Dalam implementasi program MBG tersebut, ternyata menghadapi tantangan dimana salah satunya isu keracunan makanan di beberapa daerah. Sebab itu, isu tersebut menjadi evaluasi penting untuk memperbaiki program MBG ke depannya.
“Dinas kesehatan kabupaten/kota diharapkan mengecek langsung wilayahnya yang telah menjalankan program MBG. Pengecekan dapat dilakukan dengan mendatangi dapur umum atau lokasi untuk memastikan proses penyiapan MBG dalam hal higienisnya dan hal lain yang terkait,” terang Faisal.
Menurut dia, secara keseluruhan program Quick Wins dalam bidang kesehatan masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Selain itu, memastikan akses layanan kesehatan yang merata dan menekan angka penyakit melalui langkah strategis yang cepat serta terukur.
“Kami mengajak kepada seluruh tenaga medis, khususnya tenaga kesehatan masyarakat untuk berkolaborasi dan berintegrasi menyukseskan program Quick Wins di bidang kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan, jumlah tenaga kesehatan di Sumut sebanyak 3.564 orang. Jumlah tersebut tentunya sangat besar memberikan kontribusi berarti bagi program Quick Wins,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua IAKMI Pengda Sumut Destanul Aulia menyampaikan melalui diskusi ini harapannya dapat memberikan dampak yang positif dalam implementasi program Quick Wins di Sumut.
“Pada implementasi program tersebut kita harus bersama-sama karena kapasitas, kualitas dan kuantitas, semua berbeda. Karenanya, diperlukan pemikiran-pemikiran.
Semoga melalui pertemuan yang singkat ini dapat membuahkan suatu keputusan dan memahami dari program Quick Wins itu sendiri,” kata Destanul.
Ia menyatakan bahwa program Quick Wins betul-betul merupakan program yang membutuhkan respons cepat. Untuk itu, variabel-variabel yang terkait dengan bidang kesehatan masyarakat perlu dibahas duduk bersama-sama.
“Harapannya, pada pelaksanaan PKG nantinya kita bisa bersinergi untuk memberikan dampak yang besar demi kemajuan Sumatera Utara,” imbuhnya. (*)
Editor: M Idris
