Prosumut
Opini

Debut Maarten Paez dan Kagetnya Arab Saudi

Oleh : Batara L. Tobing, Kolumnis Prosumut.com

TIM nasional sepakbola Indonesia mengawali laga babak ketiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia dengan kejutan menahan imbang tim nasional Arab Saudi dengan hasil draw 1 – 1 di kandang Arab Saudi, stadion King Abdullah Sports City Jeddah, Jumat dini hari 6 September 2024.

Awalan hasil laga yang positif ditorehkan oleh timnas Indonesia dengan membukukan satu poin penting dengan hasil draw di kandang lawan dalam upaya lolos dari kualifikasi Piala Dunia grup C zona Asia cukup mengejutkan bagi pengamat sepakbola dunia yang lebih menjagokan Arab Saudi, dimana  di saat Piala Dunia Qatar lalu berhasil menjungkirkan Argentina di babak penyisihan grup.

Mengingat ranking FIFA yang terpaut jauh antara Arab Saudi yang berada pada peringkat 56 dunia berbanding peringkat Indonesia pada ranking 133 FIFA, sebagai peringkat paling rendah di grup C zona Asia tentu hasil draw saat bertandang ke Jeddah menjadi hasil positif yang menunjukkan performa apik timnas Indonesia yang hanya butuh persiapan dan latihan seminggu sebelum bertanding.

Bahkan pertandingan di King Abdullah Sports City, Jeddah ini merupakan debut bagi Maarten Paez sebagai kiper andalan timnas Indonesia.

BACA JUGA:  Naturalisasi: Fake or Fortune?

Jalan panjang dan cukup berliku dilalui oleh Maarten Paez agar dapat membela tim Garuda senior melalui proses naturalisasi.

Pengambilan sumpah sebagai warga negara Indonesia melalui proses naturalisasi Maarten Paez telah selesai dilakukan di Jakarta pada bulan April 2024 yang lalu, namun masih mendapatkan kendala agar dapat bermain di timnas Indonesia dimana FIFA sebagai induk olahraga sepakbola dunia menganggap bahwa Paez tidak dapat membela timnas Indonesia karena sebelumnya telah pernah bermain membela tim nasional Belanda di usia 22 tahun.

Beruntungnya, saat Indonesia mengajukan gugatan banding perkara Maarten Paez ini di pengadilan arbitrase olahraga (Court of Arbitration for Sport/CAS ) yang bersidang di Lausanne Switzerland, putusan hakim olah raga dunia itu memenangkan gugatan Indonesia dengan memutuskan Maarten  Paez dapat bermain mewakili tim nasional Indonesia.

Itulah sebabnya Paez langsung terbang ke Arab Saudi dari Amerika Serikat tempatnya bermain di klub profesional FC Dallas.

Izin bermain melawan timnas Arab Saudi juga didapatkan saat menit-menit terakhir putusan federasi sepakbola Asia, di saat technical meeting pertandingan.

BACA JUGA:  Naturalisasi: Fake or Fortune?

Tidak sia sia perjuangan Maarten Paez untuk dapat berdiri di bawah mistar gawang timnas Indonesia, membela merah putih.

Pembuktian sebagai kiper kelas dunia diperlihatkan nya saat berhasil menggagalkan beberapa tendangan keras ke gawang Indonesia, bahkan saat telah berhadapan satu lawan satu di kotak penalti dengan striker Arab Saudi.

Bahkan berhasil menggagalkan tendangan penalti yang dilakukan oleh kapten Arab Saudi Salem Al Dawsari, sehingga dapat mempertahankan hasil draw sampai dengan peluit tanda berakhirnya pertandingan dengan tambahan 10 menit injury time.

Mempertahankan hasil imbang 1 – 1 melawan timnas Arab Saudi, menjadi debut yang cukup impresif bagi Maarten Paez di timnas Indonesia.

Penampilan pemain back Indonesia Jay Idzes juga tidak kalah impresif, ketenangannya sebagai benteng pertahanan tim nasional Indonesia dengan beberapa penyelamatan gawang dari kebobolan sebagai bukti pemain berkelas yang saat ini bermain di kompetisi seri A liga utama Italia membela klub Venecia FC.

Seperti diduga sebelumnya, dengan gaya bermain dan kepemimpinan di lapangan yang tenang dan apik, Jay Idzes diprediksi akan tampil sebagai kapten timnas Indonesia. Terbukti coach Shin Tae Yong memercayakan ban kapten timnas Indonesia melingkar di lengannya saat menghadapi timnas Arab Saudi.

BACA JUGA:  Naturalisasi: Fake or Fortune?

Secara keseluruhan pemain timnas Indonesia telah berupaya berlaga sebaik mungkin dengan mental bertanding yang cukup tinggi.

Hanya saja, perbedaan kualitas dan strategi bermain di saat babak kedua dengan beberapa pemain pengganti mengindikasikan pemain pengganti yang belum dapat mengimbangi cara bermain “starter eleven”, sehingga di menit menit akhir pertandingan menjadi permainan yang mendebarkan saat timnas Indonesia digempur habis habisan oleh timnas Arab Saudi.

Kondisi seperti itu mengindikasikan masih perlu penambahan pemain baru yang berkualitas sama melalui proses naturalisasi pemain keturunan berdarah Indonesia yang masih terus berlanjut sebagai program PSSI di era Eric Thohir.

Performa yang cukup meyakinkan timnas Indonesia di putaran ketiga kualifikasi piala dunia zona Asia ini memberi asa baru tentang mimpi Indonesia untuk dapat tampil di piala dunia mendatang.

Semoga tercapai ! (*)

Konten Terkait

Ancaman Siber di Era Digitalisasi

Editor prosumut.com

Prestasi Polri : Idham Azis & Listyo Sigit Prabowo Memaknai Komitmen Jokowi Tangkap Dan Tindak Djoko Tjandra

admin2@prosumut

Luhut Pandjaitan & LB Moerdani, Kesetiaan yang Tegak Lurus

Editor prosumut.com

Jauhi Sila Pertama, Pejabat Rentan Terjerat Korupsi & Narkoba

Editor prosumut.com

FDT Jangan Seperti Pepatah Melayu, ‘Buruk Rupa Cermin Dibelah’

Editor prosumut.com

Kekerasan Terhadap Ulama, Kebetulan atau Pengkondisian?

Editor Prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara