PROSUMUT – Sejak awal tahun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah turun sebanyak minus 13,44 persen atau 5.452,704. Penurunan ini juga dialami oleh seluruh bursa utama dunia (memiliki kapitalisasi pasar lebih dari atau sama dengan 100 miliar USD), termasuk bursa-bursa di ASEAN di akhir perdagangan bulan Februari 2020.
“Bahkan tadi begitu diumumkan ada 2 orang positif corona , IHSG langsung balik arah. Awalnya masih hijau, pasar langsung respon cepat dan IHSG -1 persen. Sampai dengan penutupann IHSG -1.68 persen di 5361.246 (-91.458 Point),” kata Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Wilayah Medan, Pintor Nasution pada wartawan, 2 Maret 2020.
Adapun penurunan tertinggi dialami Thailand dan diikuti Indonesia, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Singapura dengan penurunan sebesar -15.03 persen, -13.44 persen, -13.15 persen, -8.2 persen, -6.68 persen, dan -6.57 persen.
Penurunan pada minggu terakhir bulan Februari 2020 (21 Februari s.d. 28 Februari 2020) merupakan penyumbang terbesar penurunan indeks pada bursa utama dunia maupun bursa-bursa di ASEAN.
Dengan penurunan tertinggi dialami oleh Filipina dan diikuti oleh Indonesia, Vietnam, Singapura dan Malaysia dengan penurunan mingguan sebesar -7.9 persen, -7.3 persen, -5.45 persen, -5.34 persen, dan -3.17 persen.
Hal ini menyusul antisipasi investor terhadap dampak virus Corona yang diperkirakan semakin meluas mengingat semakin banyaknya jumlah negara yang terdampak serta dampaknya terhadap aktivitas ekonomi dan perdagangan global.
“Bursa dalam hal ini telah berkoordinasi dengan OJK dan Pemerintah untuk merumuskan inisiatif dan insentif yang akan diberikan dalam rangka mengantisipasi dampak virus Corona terhadap aktivitas di Pasar Modal Indonesia,” jelasnya.
Salah satu insiatif dalam rangka menjaga keberlangsungan pasar agar tetap kondusif serta menjaga terlaksananya perdagangan Efek di Bursa yang teratur, wajar dan efisien, dengan ini PT Bursa Efek Indonesia menyampaikan hal-hal sebagai berikut: