Sebab, tim medis dinilai telah maksimal melayani atlet dan ofisial cabor sambo yang berasal dari berbagai provinsi.
Pasalnya, sambo merupakan cabang olahraga keras dan berisiko tinggi. Hal ini berarti dibutuhkan peran tim medis yang siaga karena keberadaan vital di setiap pertandingan.
Juliana selaku kepala tim medis mengungkapkan, ada 4 pos yang disiapkan guna memastikan penanganan cepat terhadap atlet, ofisial juga wasit yang membutuhkan pertolongan medis.
“Ada 4 titik pos kita siapkan, yaitu pos venue di area pertandingan, pos medical room, pos di Hotel Grand Stabat dan pos venue di luar area pertandingan,” jelas Juliana, Kamis 19 September 2024.
Dia menuturkan, selain pos, disiapkan dua unit ambulans untuk mengantisipasi situasi darurat. “RSUD Tanjung Pura dan RS Bidadari menjadi rumah sakit rujukan,” ujarnya.
Juliana menyebutkan, tim medis yang dilibatkan berjumlah 4 dokter dan 44 tenaga medis.
“Para tenaga medis tersebut dibagi di setiap pos. Bagi para atlet yang mengalami cedera ringan, dirawat tanpa harus dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.
Ia menyatakan, selama jalannya pertandingan cabor sambo ini, tidak ada atlet yang harus di rujuk ke rumah sakit.
“Hanya, kejang otot, kelelahan, dan dislokasi bahu yang berhasil ditangani di tempat secara medis,” pungkas dia. (*)
Reporter: Jie
Editor: M Idris