PROSUMUT-Usai suntik KB di Klinik M, empat warga Jalan Karya Cilincing, Karang Berombak, Medan Barat, sakit berkepanjangan. Bahkan, bagian bokong korban yang disuntik bolong setelah bernanah.
Kepada wartawan, salah satu korban, Novi Rahma Pratama membeber kisahnya. Novi mengaku, awalnya dia hanya suntik KB.
Tapi setelah itu, Novi merasakan sakit berkepanjangan. Awalnya ia tidak terlalu menghiraukan.
“Saya pikir mungkin sementara saja. Tapi makin lama justru makin sakit. Saya raba, ternyata bengkak,” kata Novi kepada wartawan di rumahnya, pekan lalu.
Bengkak yang dideritanya semakin sakit, Novi mendatangi kembali Klinik M. Novi menduga bengkak di bokongnya akibat abses (radang jaringan tubuh).
“Saya tanya ke orang di klinik, apa ini abses? Dia cepat bilang, ‘oh, iya, kak’. Terus disuntiknya lagi,” tutur Novi.
“Padahal saya cuma menduga saja. Pikir saya, ya, diperiksa dulu, apa benar asbes. Setelah disuntik, nggak sembuh juga. Malah makin parah,” sambungnya.
Bengkak yang kian berdenyut itu, membuat Novi menderita panas demam selama dua bulan. Namun, Novi tetap saja berobat di Klinik M.
Hingga, satu bulan lalu bengkak di bokong Novi semakin besar dan hampir pecah. Melihat kondisi korban, seorang kerabatnya menyarankan Novi menjalani pembedahan.
“Dilihat oleh uwak saya, kebetulan dia kerja di puskesmas. Dia bilang, ini bengkak karena jaringannya sudah mati. Saya menurut,” jelas Novi.
“Di puskesmas, dokternya sampai terkejut. Dokter itu bilang suntikannya salah posisi. Setelah dibedah, jaringannya diangkat. Sekarang tubuh saya bolong,” lirihnya.
Setelah menjalani pembedahan, belakangan Novi tahu selain dirinya ada juga korban lain dengan kasus serupa.
“Saya dengar-dengar ada 10 orang. Dari kampung sini saya kenal ada tiga. Eniwaty, Sarita dan Lulu. Semuanya suntik KB di klinik itu,” ucapnya.
Kondisi Lulu saat ini bahkan belum membaik. Lulu belum bisa ditemui.
Hingga saat ini, pemilik Klinik M belum bisa dimintai keterangan.(ed)