Prosumut
Olahraga

Bahrain Memang ‘Agak Laen’

Oleh: Batara L. Tobing (Kolumnis Prosumut.com)

PROSUMUT – Laga dramatis Bahrain versus Indonesia di kualifikasi Piala Dunia babak ketiga Grup C Zona Asia, Kamis 10 Oktober 2024 diwarnai drama yang mengharuskan Timnas Indonesia puas dengan hasil draw 2-2.

Pasalnya, setelah sampai berakhirnya waktu 2×45 menit plus tambahan waktu 6 menit ekstra, Pasukan Garuda masih unggul 2-1.

Akan tetapi, wasit yang seakan tidak rela atas kekalahan Bahrain, tetap tidak meniup peluit tanda berakhirnya waktu pertandingan.

Peluit baru ditiup wasit setelah timnas Bahrain berhasil memasukkan gol ke gawang Indonesia dan skor pertandingan menjadi 2-2.

Wasit yang memimpin pertandingan tersebut atas pilihan AFC, yaitu Ahmed Al Kaf.

Wasit dari negara Oman, tetangga Bahrain di Timur Tengah itu, menuai banyak protes dan kritikan atas keputusannya yang kontroversi dan mengabaikan fair play, sehingga dianggap lebih berpihak ke tuan rumah Bahrain.

Sejak AFC menentukan sosok wasit yang akan memimpin pertandingan dan menunjuk Ahmed Al Kaf yang berasal dari Oman, sebetulnya PSSI sudah was-was dan menginginkan agar AFC sebagai penyelenggara pertandingan memilih wasit dari negara yang lebih netral, bukan sesama negara Timur Tengah.

Mungkin PSSI masih trauma atas perlakuan wasit di Piala Asia Qatar lalu, yang dianggap sangat merugikan Timnas Indonesia.

Entah apa pula makian yang diucapkan oleh oleh Kombes Sumarji, manajer Timnas Indonesia dan ketua Badan Tim Nasional (BTN) kepada wasit di sisi lapangan, sehingga harus diganjar kartu merah oleh wasit.

Akibatnya, harus keluar dari lapangan dan tidak diizinkan duduk di bench lapangan untuk mendampingi pemain di dua pertandingan mendatang.

Apes yang menimpa manajer Timnas Indonesia ini mungkin didorong rasa gusar atas perlakuan tidak adil dari wasit ke Pasukan Merah Putih.

Namun, begitulah kenyataan pertandingan atau kompetisi sepakbola. Banyak hal non teknis permainan yang dapat mempengaruhi hasil pertandingan.

Selayaknya, ini menjadi pengalaman berharga bagi pemain dan pengurus timnas di pertandingan selanjutnya.

Bahrain sendiri sebagai tuan rumah pertandingan, sebetulnya juga mendapatkan protes keras dari timnas Jepang atas perilaku tembakan-tembakan sinar laser kepada mata para pemain yang mengganggu pemain Jepang saat berlaga melawan Bahrain di kandang mereka.

Surat protes pun resmi dilayangkan Timnas Jepang ke FIFA atas perlakuan tidak fair itu.

Pertandingan sepakbola, apalagi dalam kompetisi sekelas kualifikasi Piala Dunia seperti ini memang selalu menuai hal-hal kontroversial.

Di mana masing masing negara yang bertanding berupaya keras agar dapat lolos ke Piala Dunia dengan cara apa pun.

Secara permainan, sebetulnya Timnas Indonesia sudah memperlihatkan performa baik dalam pertandingan yang menarik dan berkualitas.

Hasil draw melawan timnas dari negara yang ranking FIFA nya jauh di atas Indonesia, memperlihat peningkatan kualitas yang cukup signifikan.

Jangan dibandingkan dengan gaya dan performa timnas di masa lalu, yang acapkali mendapatkan cemooh dan menjadi lumbung gol.

Di babak kualifikasi Piala Dunia tahun 2022 lalu, performa Timnas Indonesia cukup memprihatinkan yang terhenti di babak kedua. Bahkan, menjadi juru kunci grup G Zona Asia di bawah peringkat Vietnam, Malaysia dan Thailand.

Bahkan, mungkin sebagian pencinta Timnas Indonesia masih ingat dengan tragedi atas hasil memalukan di babak kualifikasi Piala Dunia tahun 2012 yang lalu. Di mana, Indonesia dipermalukan dengan kekalahan 10-0 saat melawan Bahrain.

Tentunya, hal itu hasil pertandingan dan kenangan paling buruk yang dialami oleh timnas Indonesia di international match.

Saat itu, Bahrain butuh 9 gol untuk tetap punya harapan maju ke babak berikutnya setelah dibantai 5-0 oleh Iran. Dan, ketika itu Indonesia juga kalah tipis 1- 0 melawan Iran.

Keinginan Bahrain mendapatkan pesta gol benar-benar terjadi dengan menjaringkan 10 gol ke gawang Timnas Indonesia.

Pertandingan beraroma match fixing di pertandingan antara Bahrain versus Indonesia itu direspons oleh AFC dengan melakukan investigasi. Namun, sekali lagi AFC tidak menemukan bukti-bukti adanya match fixing.

Entah AFC-nya yang kurang piawai melakukan investigasi atau memang Timnas Indonesia yang saat itu sedang kurang darah. Wallahu alam bishawab.

Hasil draw melawan Bahrain, sebetulnya Timnas Indonesia sudah mendapatkan catatan yang cukup baik dengan statistik belum pernah terkalahkan di Grup C Zona Asia.

Masih terbuka peluang di laga selanjutnya, di mana pada 15 Oktober 2024 akan melanjutkan pertandingan melawan China di Stadion Youth Football Qingdao, China.

Bila memperhatikan statistik, Timnas Indonesia berpeluang memenangkan pertandingan berikutnya, walau peringkat FIFA Indonesia masih di bawah China.

Untuk itu, Timnas Indonesia harus lebih waspada soal hal-hal di luar teknis permainan yang akan dialami.

Tambahan dua pemain baru Pasukan Garuda yang baru saja usai menjalani proses naturalisasi menjadi WNI, juga memberikan kontribusi positif atas perkembangan permainan tim di lapangan.

Walau selama ini kedua pemain baru, Mees Hilgers dan Eliano Rijnders baru melakukan naturalisasi dan debut pertama mereka bersama timnas Indonesia. Namun, sudah memperlihatkan kekompakan bersama sebagai tim dalam bermain.

Gol pertama yang dihasilkan oleh Ragnar Oeratmangun setelah menyentuh kaki Mess Hilgers berhasil memecah kebuntuan Timnas Indonesia mengobrak-abrik pertahanan Timnas Bahrain yang cukup kokoh.

Dengan statistik pertandingan kali ini, peluang untuk dapat mengibarkan bendera merah putih pada perhelatan Piala Dunia di Amerika-Mexico-Canada tahun 2026 mendatang masih terbuka lebar.

Tren performa Timnas Indonesia yang cukup meningkat membuka asa ke Piala Dunia tersebut.

Performa yang mesti terjaga agar tetap menyala dengan dukungan komitmen semua rakyat pencinta sepakbola nasional, untuk perkembangan sepakbola nasional di masa mendatang. (*)

Editor: M. Idris

Konten Terkait

Prediksi Pertandingan Champions League: RB Leipzig vs Istanbul Basaksehir

Pro Sumut

Prediksi Pertandingan Inter Milan vs Benevento

Pro Sumut

Prediksi Pertandingan Liga Champions: Manchester United vs PSG

Pro Sumut

Prediksi Pertandingan Liga Inggris: Tottenham Hotspur vs Leeds United

Pro Sumut

Ini Pesan Edy Rahmayadi untuk Tiga Tim Sumut di Liga 2

Editor prosumut.com

Dua Atlet Legenda Bakal Bawa Api Obor Open Ceremony PON XXI Wilayah Sumut

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara