Prosumut
InfrastrukturPendidikan

Atasi Banjir di Medan, Pemko Harus Manfaatkan MUDP dan Kanal

PROSUMUT – Mengatasi permasalahan banjir di Kota Medan tidak bisa hanya mengandalkan dengan memperbaiki drainase dan parit, atau normalisasi sungai. Jika itu yang dilakukan, maka persoalan banjir tidak akan tuntas.

Anggota Komisi D DPRD Medan, Hendra DS mengatakan, banjir yang terjadi di Medan merupakan cerita lama yang hingga kini belum juga dapat dituntaskan. Banjir yang selalu melanda di Medan khususnya terjadi saat musim penghujan dinilai disebabkan pengelolaan tata kota yang sudah salah dari awal.

Menurutnya, penataan drainase dan parit dari awal sudah salah. Sebab, proyek pengembangan Medan Urban Development Project (MUDP) atau pembangunan gorong-gorong yang cukup besar tidak lagi berjalan.

“Kota Medan sudah masuk ke dalam kategori darurat banjir, karena konsep pengelolaannya sudah salah dari awal. Buktinya, proyek MUDP tidak jalan dan kanal juga tidak berfungsi,” ujar Hendra DS yang ditemui di gedung DPRD Medan, Selasa 14 Mei 2019.

BACA JUGA:  Mendiktisaintek Motivasi Mahasiswa Baru Universitas ST Bhinneka, Kuliah Adalah Jalan Strategis Berhasil di Masa Depan

Untuk itu, sebut dia, konsep perbaikan banjir di Medan harus dimulai perbaikan dari awal. Artinya, semua diurut dari nol. “Kalau cuma untuk perbaikan mendalami parit-parit atau drainase, masalah banjir tidak akan selesai. Siapapun pemimpinnya sekarang ini tidak akan bisa mengatasi banjir, makanya harus diurut dari awal. Lihat saja, 2 jam hujan lebat di Medan maka air sudah tergenang karena drainase tidak jalan,” ungkapnya.

Hendra DS juga menilai, banjir juga disebabkan sampah yang belum dapat diatasi Pemko Medan. Padahal, Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengelolaan Sampah dan perda-perda lainnya yang berpihak pada masyarakat sudah ada. Akan tetapi, tidak dijalankan dengan tegas oleh Pemko Medan karena perangkat pendukung tidak disiapkan seperti Peraturan Walikota (Perwal). “Ada Perda tapi tak ada Perwal, itulah faktanya Perda Pengelolaan Sampah. Jadi, percuma saja Perda dibuat namun tak bisa difungsikan,” cetusnya.

BACA JUGA:  Mendiktisaintek Motivasi Mahasiswa Baru Universitas ST Bhinneka, Kuliah Adalah Jalan Strategis Berhasil di Masa Depan

Selain itu, sambung dia, perangkat pendukung lainnya dalam penerapan Perda Pengelolaan Sampah dalam mendukung mengatasi banjir yakni dengan memasang kamera CCTV di setiap lokasi dan menempatkan petugas Satpol PP. Sehingga, begitu ada yang melanggar maka bisa langsung ditindak atau dikenakan sanksi agar ada efek jera. “Makanya, percuma ada perda tapi orang buang sampah sembarangan dibiarkan,” ucapnya.

Sedangkan untuk normalisasi sungai, lanjut Hendra, juga perlu kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Pusat. Sebab, normalisasi Sungai Deli tidak hanya dapat mencegah banjir tapi juga bisa dijadikan tempat wisata.

“Pemko harus tegas, di bantaran sungai tidak boleh lagi ada rumah warga. Tapi, segera bangun rumah susun dan sosialisasi ke warga dengan jelas agar tidak menolak untuk dipindahkan. Jangan malah langsung digusur, tapi tidak tahu tempat penampungannya. Kasih gratis 1 hingga 2 tahun warga tinggal di rumah susun itu sehingga warga terayomi,” sebutnya.

BACA JUGA:  Mendiktisaintek Motivasi Mahasiswa Baru Universitas ST Bhinneka, Kuliah Adalah Jalan Strategis Berhasil di Masa Depan

Lebih jauh politisi Partai Hanura ini mengatakan, memang dalam mengatasi semua permasalahan kota diperlukan pemimpin yang handal dan cepat bertindak mencari solusi agar masalah dapat selesai. “Wali kota sekarang masih lemah karena memang dia punya keterbatasan. Jadi seharusnya kepala-kepala dinasnya punya inovasi, jangan hanya memberi laporan-laporan bagus saja,” katanya.

Ia mengimbau, masyarakat Kota Medan dapat menentukan pilihan pada calon pemimpin yang dapat mengatasi semua permasalahan Kota Medan pada pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan tahun 2020 mendatang. “Jangan lagi tergiur dengan janji-janji dan serangan fajar. Pilih pemimpin yang punya konsep untuk membangun Kota Medan ini lebih baik,” tukasnya. (*)

Konten Terkait

Jembatan Sicanang Sudah Tiga Kali Ambruk, Dinas PU Medan Masih Tender Terus

Ridwan Syamsuri

Gunakan Anggaran, Kepsek Harus Cermat dan Bebas Intervensi

Editor prosumut.com

Tanoto Foundation Masih Buka Kesempatan Beasiswa Sekolah Menengah Mitra

Editor Prosumut.com

Unpab Duduki Peringkat Teratas PTS di Sumut Versi EduRank

Editor prosumut.com

Ada Ribuan Paket Internet Gratis untuk Pelajar dari XL

Editor Prosumut.com

Persoalan Lahan Selalu Jadi Isu Strategis

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara