PROSUMUT – Momen puasa Ramadhan juga sering dimanfaatkan untuk menjadikan tubuh lebih langsing.
Setelah puasa, impian memakai baju cantik saat lebaran pun terwujud karena tubuh telah ramping.
Sayangnya momen lebaran justru mengandung banyak sekali godaan. Karena beragam jenis makanan lezat terpampang nyata di depan mata. Tak heran usai Lebaran badan juga ikut menjadi lebaran alias makin lebar.
Karena biasanya saat lebaran tiba, kita jadi kalap makan. Aneka hidangan lebaran dan berbagai jenis kue serta suguhan bisa kita santap sampai puas.
Bila hal ini terjadi, berat badan yang tadinya sudah stabil selama berpuasa sebulan penuh bisa-bisa melonjak naik.
Nah, bagaimana tips agar badan tak ikut lebaran selepas Lebaran? Berikut kami rangkum untuk Anda.
1. Jangan Kalap
Salahsatu cara yang paling normal adalah menahan nafsu makan. Sebab tujuan berpuasa sebulan adalah melatih segala nafsu agar lebih dikendalikan di hari lainnya.
Makanlah sewajarnya, meski makanan melimpah. Perhatikan menu atau makanan apa saja yang memang kita butuhkan dan sesuai dengan kapasitas perut kita. Kendalikan diri untuk memilih dan memilah makanan yang memang kita butuhkan, bukan sekadar “lapar mata”.
2. Batasi Minuman Bergula
Setiap kali bertamu atau berkunjung ke rumah keluarga dan kerabat, minuman yang disuguhkan biasanya mengandung gula.
Gula atau karbohidrat terbaik diminum atau dimakan pada saat tubuh baru saja melakukan aktivitas fisik (saat glikogen habis). Dengan begitu bakal meminimalisir gula untuk diubah menjadi lemak.
Bila setiap kali ngemil atau makan, kita langsung memilih minuman dengan kadar gula yang tinggi, bisa-bisa timbunan lemak dalam tubuh malah meningkat.
3. Hindari Daging Berlemak
Lebaran juga identik dengan makanan daging-dagingan seperti rendang, semur daging, opor ayam dan lainnya.
Nah, Anda perlu berhati-hati di makanan berdaging ini. Selain membuat berat badan melonjak, daging-dagingan juga bisa berefek buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebih.
Dengan kondisi perut yang sudah terbiasa puasa selama sebulan penuh, kita juga perlu menyesuaikan kembali porsinya agar perut tidak “kaget”. (*)