PROSUMUT – Bencana alam yang melanda beberapa wilayah Indonesia turut menjadi perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Pasalnya, dalam waktu dekat ini akan dilangsungkan Ujian Nasional (UN) yang biasanya serentak dilakukan di seluruh Indonesia.
Namun, karena mempertimbangkan kondisi siswa di daerah bencana, Kemendikbud pun melakukan penyesuaian.
Penyesuaian yang dilakukan adalah waktu pelaksanaan ujian.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Totok Suprayitno mengatakan untuk wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, semuanya berjalan normal.
Bahkan, ia mengatakan, komposisi soalnya tidak berbeda dari soal yang ada di tempat yang tidak terdampak bencana.
“Alhamdulillah kesepakatan terakhir berjalan normal, bahkan komposisi soalnya samakan saja dengan yang lainnya, karena rupanya enggak banyak waktu yang terganggu,” kata Totok.
Untuk Sulawesi, lanjut dia, yang terdampak gempa dan tsunami, ada beberapa daerah yang waktu belajar di sekolahnya hilang. Oleh sebab itu, soal-soal yang diujikan disesuaikan dengan yang telah dipelajari para siswa.
Sedangkan untuk wilayah Sentani, Papua yang saat ini tengah dilanda banjir bandang, Totok mengatakan pihaknya juga memikirkan kondisi psikologis siswa di wilayah tersebut.
Sehingga Kemendikbud membuat ujian dalam beberapa gelombang. Bagi murid yang siap, dapat mengukuti sesuai jadwal, namun bagi yang belum siap bisa mengikuti ujian di gelombang selanjutnya.
“Enaknya UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) itu dia fleksibel. Nanti kalau ada kesempatan lagi ujian susulan. Jadi terbuka layanannya,” ungkapnya.

