PROSUMUT – Dinas Pendidikan Kota Binjai mengambil kebijakan meliburkan aktivitas belajar mengajar. Itu sebagai bentuk untuk antisipasi Virus Corona. Mulai dari Paud, TK, Sekolah Dasar dan SMP diliburkan selama tujuh hari.
Pelajar SMP Negeri 1 Kota Binjai Siti Febbyza mengatakan telah mendapat arahan libur dari sekolah sejak Senin 16 Maret 2020 hingga Senin mendatang 23 Maret 2020. Kebijakan itu untuk langkah antisipasi penyebaran virus corona di Indonesia.
Walau dirumahkan sementara, katanya, proses komunikasi belajar dan mengajar tetap berjalan. Disdik Binjai melalui setiap sekolah, selama ini sudah menerapkan sejumlah aplikasi ruang belajar secara online, dan memanfaatkan aplikasi Whatsapp.
“Sebagian guru ada buat grup Whatsapp sama murid mata pelajarannya, jadi tetap komunikasi sama guru, ada juga dikasih pembelajaran dan tugas, nanti Senin depan ada laporannya,” katanya.
Pelajar lain, Ellyza Nasution mengatakan hal serupa tentang kebijakan libur selama tujuh hari untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan di ruang publik selama antisipasi Corona. Pelajar SMP Negeri 7 Binjai itu mengaku senang bisa libur, dan belajar di rumah.
“Senang bisa belajar di rumah. Untuk belajar ada aplikasi gratis juga kok dari sekolah Aplikasi Ruang Guru. Di rumah juga gak was-was sama penyebaran Virus Corona,” katanya.
Kadis Pendidikan Kota Binjai, Sri Ulina Ginting membenarkan bahwa kebijakan libur sekolah tidak dilakukan di setiap daerah di Provinsi Sumatera Utara. Pihaknya memilih kebijakan libur setelah adanya rapat sesama Forkopimpa demi upaya pencegahan.
“Kami memilih libur karena utamakan anak didik dan tenaga pendidikan guru-guru demi pencegahan corona. Lebih baik pencegahan diutamakan dibanding mengobati yang lebih susah,” jelasnya.
Ia mengapresiasi para guru yang inovatif, dengan tetap melakukan komunikasi bersama muridnya guna proses belajar lewat aplikasi WhatsApp. Selain WhatsApp, selama ini penerapan aplikasi belajar online juga sudah berjalan di Kota Binjai.
“Ada aplikasi belajar buat murid, ada Rumah Belajar, Ruang Guru. Kalau ada yang nambahkan seperti Grup Whatsapp untuk belajar mengajar berarti bagus itu gurunya, saya juga dukung yang positif untuk pendidikan,” pungkasnya. (*)