PROSUMUT – Pada Januari 2020 tercatat Sumatera Utara (Sumut) alami inflasi 0,58 persen. Hal ini disampaikan Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi kepada wartawan, Senin 3 Februari 2020.
Lanjutnya, 5 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut alami inflasi dan tertinggi di Gunung Sitoli sebesar 1,31 persen, dan terendah ada di Sibolga sebesar 0,20 persen. Sementara itu, untuk kota Medan, nilai inflasinya mencapai 0,58 persen.
“Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,99 persen. Selanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen,” katanya.
Lalu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,17 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,36 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 0,03 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,17 persen.
“Sementara itu, kelompok yang mengalami deflasi, yaitu pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen dan kelompok transportasi sebesar 1,13 persen. Sementara kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks,” jelasya.
Komoditas utama penyumbang inflasi di medan, lanjutnya, ada minyak goreng, rokok putih, bawang merah, cabai merah, biaya keamanan, cabai rawit, dan rokok kretek.
Sedangkan beberapa komoditas yang turun harga ada angkutan udara, bensin, daging ayam ras, sawi hijau, buah naga, angkutan antar kota dan buah durian.
Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, seluruhnya tercatat inflasi, katanya tertinggi di Meulaboh 1,44 persen dengan IHK 106,20 dan terendah di Lhokseumawe 0,08 persen dengan IHK 103,04. (*)