PROSUMUT – Terkait demo mahasiswa di Medan berakhir ricuh, Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto mengingatkan masyarakat untuk tidak terpancing dan termakan isu hoax.
Pasalnya beredar foto seorang yang diidentikkan sebagai mahasiswa, meninggal dunia di jejaring sosial seperti WhatsApp.
Seperti demo di depan Gedung DPRD Sumatera Utara, Selasa 24 Septermber 2019 yang berakhir ricuh, kerap muncul informasi menyesatkan dan memperkeruh keadaan sehingga dirinya meminta masyarakat waspada.
“Saya ingatkan jangan sampai termakan hoax,” katanya kepada wartawan sesaat lalu.
Dadang menjelaskan, demo berakhir ricuh di DPRD Sumatera Utara terjadi setelah para pengunjuk rasa melempari petugas.
Pihak kepolisian menurutnya sudah mencoba menahan diri dengan tidak melakukan tindakan represif kepada mahasiswa yang mulai melakukan unjuk rasa sekitar pukul 12.45 WIB.
”Mulai pukul 15.00 WIB pengunjuk rasa sudah mulai melakukan aksi yang tidak seharusnya. Pagar kawat berduri dirusak, kami sudah mencoba menahan diri. Namun karena berbagai pertimbangan keamanan, maka akhirnya membubarkan aksi dengan menembakkan water canon dan gas air mata,” ujarnya.
Dalam kericuhan tersebut sejumlah orang yang diduga menjadi provokator diamankan oleh petugas.
“Selanjutnya mereka akan kita proses. Kembali saya imbau agar masyarakat tidak termakan isu hoax, tidak ada korban jiwa di Medan,” pungkasnya. (*)