Prosumut
Ekonomi

YLKI Sebut Pungli Paling Banyak di Pelabuhan

PROSUMUT – Pengawasan di pelabuhan sampai saat ini masih sangat lemah dan banyak pungli. Bahkan masih ditemukan kapal yang berlayar tapi sebenarnya tak layak layar khususnya kapal rakyat. Hal ini dikatakan oleh Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus AbadiR.

Dikatakannya,dari sisi infrastruktur, yang paling penting sekarang adanya xray (sinar x), seperti di bandara. Bagaimana kalau ada serangan teroris dan narkoba, siapa yang mengontrol, padahal di laut. “Xray ini harus disediakan regulator sebagai infrastruktur,” ujarnya Selasa (2/7).

BACA JUGA:  Pengembangan Pelabuhan Pangkalan Susu Dongkrak Ekonomi Lokal

Untuk xray misalnya operator setuju seperti PT ASDP Indonesia Ferry. Tapi mereka yang tidak sanggup karena harganya mahal dan harusnya memang menjadi tanggung jawab regulator, khususnya untuk pelabuhan besar, seperti Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung perak, dan lain-lain.

Selain itu, infrastruktur untuk penanganan bagasi penumpang juga masih buruk dan harus ditata. Jika di bandar udara, bagasi penumpang didaftarkan, ditimbang dan dimasukkan ke dalam pesawat dengan ban berjalan dan petugas khusus, sementara di pelabuhan barang bawaan masih ditenteng oleh penumpang atau porter.

BACA JUGA:  Galeri Investasi Kini Hadir di Langkat, Dorong Literasi Keuangan dan Pasar Modal di Daerah

“Akibatnya, barang bawaan atau bagasi penumpang kapal melebihi kapasitas berat yang ditentukan,” ujarnya.

Terkait lemahnya pengawasan dan infrastruktur di pelabuhan ini, seringkali pelabuhan-pelabuhan di perbatasan dimanfaatkan untuk perdagangan narkotika.

BACA JUGA:  Izin BPRS Gebu Prima Dicabut OJK, LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah

Dalam hal barang bawaan penumpang yang melebihi kapasitas dan terjadinya transaksi narkotika biasanya pihak kapal disalahkan. Padahal, kapal fungsinya seperti pesawat udara, yaitu hanya sebagai sarana pengangkut, sementara fungsi seleksi barang atau bagasi ada di pelabuhan.

“Layanan setara bandara di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia sangat dimungkinkan sepanjang ada kemauan dari regulator,”pungkasnya.(*)

Konten Terkait

Pemprov Sumut Ajak Pelaku Pariwisata Dukung PON XXI Aceh-Sumut

Editor prosumut.com

Skema Khusus Pembayaran Pinjaman Terhadap Pelaku Usaha Pariwisata

Editor Prosumut.com

HET Minyak Goreng tak Dicabut, Mendag Lutfi: Stok Melimpah

Editor prosumut.com

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Bentuk Satgas Nataru, Jaga Kelancaran Distribusi Energi

Editor prosumut.com

Rakor Migor Sumut, Mendag: Tindak Tegas Pelaku Penimbunan

Editor prosumut.com

Kejar Pemulihan Ekonomi di Sumut, Inalum Bagikan Gerobak Kuliner 

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara