Prosumut
Kesehatan

Kecanduan Ngelem, Begini Risikonya

PROSUMUT – Kebiasaan menghirup lem atau juga kerap disebut ‘ngelem’, hingga kini masih menjadi persoalan yang lazim ditengah-tengah masyarakat.

Kebiasaan buruk ini biasanya banyak ditemui terutama pada anak jalanan, atau juga anak-anak yang memiliki latar belakang sosial yang rendah.

Pengamat Kesehatan Sumut, Destanul Aulia mengatakan, perilaku ngelem ini memang dapat menimbulkan efek kecanduan bila selalu dihirup.

Akan tetapi di satu sisi, perilaku ini bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan baik jangka pendek mau panjang.

BACA JUGA:  Bayi Kembar Siam Dempet Berhasil Dipisahkan RS Adam Malik: Brian Selamat, Drian Meninggal

“Dampak jangka pendeknya dapat menimbulkan efek halusinasi yang akan membawa pikiran ke alam bawah sadar. Sehingga penggunanya dapat berbicara sendiri, serta sempoyongan yang gejalanya hampir mirip dengan orang yang meminum alkohol,” ungkapnya kepada wartawan di Medan, baru-baru ini.

Sedangkan untuk dampak jangka panjang, jelas Destanul, kebiasaan ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

BACA JUGA:  Bayi Kembar Siam Dempet Berhasil Dipisahkan RS Adam Malik: Brian Selamat, Drian Meninggal

Antara lain, sistem pernapasan, fungsi otak, bahkan dapat menyebabkan kematian.

“Ini merupakan masalah sosial yang berdampak kepada kesehatan masyarakat yang serius. Biasanya, terjadi akibat penggunanya tidak tahan menerima tekanan hidup dan ingin merasa menjadi bebas tanpa harus diatur norma masyarakat,” jelasnya.

Hanya saja, Destanul menyayangkan, masyarakat dan pemerintah lebih memilih untuk mendiamkan perilaku buruk ini.

Karenanya, perilaku ini dikhawatirkan akan terus merebak dan menjadi satu alternatif dari para generasi penerus bangsa dalam berbuat hal yang merugikan dirinya.

BACA JUGA:  Bayi Kembar Siam Dempet Berhasil Dipisahkan RS Adam Malik: Brian Selamat, Drian Meninggal

“Ini juga merupakan fenomena yang menunjukkan bahwa kesehatan masyarakat bukan hanya masalah sektor kesehatan saja, melainkan hampir di semua sektor terutama sosial, pendidikan dan ekonomi. Tapi dampak yang dirasakan paling besar tentu berada pada sektor kesehatan,” tandasnya.(*)

Konten Terkait

Dinas Pertanian Labuhanbatu Semprot Disinfektan Rumah Ibadah

admin2@prosumut

Pasien Tanpa Identitas di RSUP HAM Mengalami Penurunan Kesadaran

Editor prosumut.com

Hingga Oktober 2019, Ada 14 Pasien Suspect Difteri di RS Adam Malik

Editor prosumut.com

Tidak Dibahas di Bamus, Interpelasi Pembatalan Peserta PBI BPJS Kesehatan Medan Terancam Gagal

Ridwan Syamsuri

Pasien Sembuh Covid-19 Naik 76,82 Persen di Sumut

Editor Prosumut.com

Cari Tau Diet Paling Sederhana, Ini Tipsnya…

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara