PROSUMUT – Lebih dari 2.000 orang terlihat bersemangat dan antusias mengikuti Tarian Ahoii di Lapangan Merdeka Medan, Minggu pagi, 15 September 2019.
Kegiatan ini digelar dalam rangka untuk menunjukkan kepada seluruh kota di Indonesia bahwasanya Kota Medan kaya akan keanekaragaman seni dan budaya yang dikemas dalam acara bertajuk, ‘Seberapa Indonesianya Kamu’?
Sebagai bukti tingginya antusiasme, masyarakat telah berdatangan ke Lapangan Merdeka sejak pukul 06.00 WIB.
Mereka dengan mengenakan pakaian bernuansa merah dan putih, tidak sedikit datang membawa anggota keluarganya untuk ikut berpartisipasi membuktikan bahwa ibukota Provinsi Sumut merupakan kota yang multikultur sehingga sering dijuluki sebagai miniaturnya Indonesia.
Selain 2019 warga, Tarian Ahoii yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB juga diikuti langsung Wakil Wali Kota Akhyar Nasution bersama sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Kota Medan di antaranya Asmum Renward Parapat, Aspem Musadad Nasution, Kadis Pariwisata Agus Suriono, Kepala BKD&PSDM Muslim Harahap, Kasatpol PP M Sofyan, Kadis Kebudayaan OK Zulfi serta camat dan lurah se-Kota Medan.
Tarian Ahoii merupakan tarian asli asal Kota Medan yang merupakan gabungan dari gerak tari serta musik dari seluruh etnis di Kota Medan.
Dipandu sejumlah instruktur, Wakil Wali Kota bersama ribuan masyarakat dengan kompak membawakan Tarian Ahoii.
Yang menariknya lagi, di tengah-tengah formasi tarian, tampak sejumlah warga mengenakan pakaian adat. Saat tarian Ahoii berlangsung, tidak sedikit warga yang tengah mengikuti Car Free Day (CFD) menghentikan kegiatannya dan ikut menari.
Usai mengikuti Tarian Ahoii, Akhyar mengatakan Kota Medan merupakan kota yang kreatif dan memiliki keberagaman seni dan budaya yang menjadi ciri khasnya. Untuk itu, melalui kegiatan bertajuk “Seberapa Indonesianya Kamu”, akan lebih mempopulerkan Medan sebagai kota yang kaya akan keberagaman.
“Melalui kegiatan pagi ini, kita ingin menunjukkan kepada seluruh kota di Indonesia bahwasanya Kota Medan kaya akan seni dan budaya sehingga menjadikannya sebagai kota multikultur dengan menjadikan perbedaan sebagai modal utama kekuatan yang sangat luar biasa,” kata dia.
Dengan digelarnya Tarian Ahoii ini, Wakil Wali Kota berharap agar seluruh warga Kota Medan dapat mengetahui bahwa kotanya memiliki Tarian Ahoii yang melambangkan keberagaman.
Dengan demikian, para warga bisa semakin mencintai dan melestarikan Tarian Ahoii tersebut.
“Kita harus bangga dengan memiliki Tarian Ahoii ini. Mari terus kita perkenalkan dan lestarikan bersama,” harapnya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriono mengajak seluruh warga Kota Medan untuk terus memperkenalkan dan mempromosikan Tarian Ahoii Nusantara yang kini menjadi ikon Kota Medan.
“Dengan terus gencar memperkenalkan dan mempromosikannya, Insha Allah Tarian Ahoii semakin terkenal sehingga siapa saja mulai anak-anak hingga orang dewasa akan menarikan Tarian Ahoii di seluruh nusantara. Di samping itu kita ingin menu jukkan Kota Medan lebih Indonesia,” jelas Agus.
Selanjutnya, Agus berharap melalui Tarian Ahoii, Kota Medan semakin dikenal tidak hanya di nusantara tapi juga mancanegara sehingga menjadi daya tarik untuk datang berkunjung ke Kota Medan.
“Apabila wisatawan semakin banyak mengunjungi Medan, tentunya akan baik untuk menggeliat kan dunia pariwisata di Kota Medan dan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat, termasuk PAD Kota Medan.
Sebelum Tarian Ahoii berlangsung warga lebih dulu mengikuti CFD yang merupakan kegiatan rutin digelar Pemko Medan setiap Minggu pagi di Lapangan Merdeka sebagai sosialisasi dan edukasi mengajak warga untuk mengurangi polusi udara.
Sekaligus mengajak masyarakat menjadikan olahraga sebagai budaya dalam kehidupan sehari-hari agar senantiasa sehat dan bugar.
Di samping jogging, masyarakat juga mengisi CFD dengan bersepeda, jalan santai, sepatu roda, badminton serta menggunakan peralatan olahraga yang ada di seputar Lapangan Merdeka.
Selain itu juga, masyarakat menjadikan CFD sebagai ajang silaturahmi sekaligus arena bermain bagi anak-anak. (*)