Prosumut
Berita

12 Rumah Doa di Seminarium Sipoholon Diresmikan, RE: Tindakan Terpuji Abadikan Nama Tokoh

PROSUMUT – Pada Sabtu 21 Oktober 2022 bertempat di Nommensen Christian Center Seminarium Sipoholon Taput telah berlangsung peresmian 12 Rumah Doa, dimaksudkan sebagai salah satu upaya peningkatan spritualitas jemaat melalui doa

“Bangkitkan kembali semangat berdoa dimana orang Kristen harus mencontoh Yesus yang selalu mengambil waktu berdoa,” ungkap Ompu i Ephorus HKBP Pdt. Dr. Robinson Butarbutar menyampaikan sambutannya dalam acara peresmian.

Ephorus lebih lanjut menyampaikan berharap ke depan tempat ini menjadi tempat wisata rohani disamping salib kasih, dimana seminarium adalah pusat kekristenan di tanah batak, jd pengunjung dapat berdoa disini sekaligus mempelajari perjalanan kekristenan.

Adapun Rumah Doa ini mengabadikan nama para tokoh HKBP antara lain Pdt. Johannes Warneck, Pdt. Kasianus Sirait, Pdt. Justin Sihombing, Pdt. TS Sihombing, Pdt. GHM Siahaan, Pdt. SAE Nababan, Pdt. PWT Simanjuntak, Pdt. WTP Simarmata, Diakones ND Gultom, Schwester Elfrida Harder, Bibv Nuria Arta Surait, Gr. KP Sianipar.

Acara diawali dgn pengguntingan pita gerbang kawasan rmh doa oleh Inang Ny. Pdt. Dr. Robin Butarbutar br. Simatupang dan dilanjutkan dgn pengguntingan pita masing-masing rumah doa.

Dr. RE Nainggolan, MM didaulat menggunting pita Rumah Doa Pdt. Johannes Warneck seorang pendeta, misionaris dan Ephorus HKBP ke 2 yang diutus sebagai misionaris ke Tanah Batak oleh RMG.

Pada tahun 1893 Warneck memulai karya misinya di Nainggolan, Samosir hingga ke Balige, Toba pada tahun 1895.

Ibadah peresmian Rumah Doa dipimpin oleh Kadep Diakonia Pdt. Debora Purada Sinaga, MTh. Hadir pula Sekjen, Kadep Koinonia, dan Kadep Marturia mewakili keluarga nama yang diabadikan. Turut hadir Bupati Taput Nikson Nababan.

Lebih lanjut, RE menyampaikan warga HKBP tidak boleh melupakan sejarah dan tokoh-tokoh yang pernah memberi pengabdian, demikian juga para tokoh yang telah memberi hati dan dirinya untuk HKBP.

“Mengabadikan nama para tokoh yang berjasa satu tindakan dan upaya yang terpuji dan menjadi teladan buat generasi mendatang. Nama-nama yang diabadikan adalah para gembala dan pelayan pendoa pendoa ketika hidupnya, sehingga amat tepat kita abadikan nama mereka di Rumah Doa,” katanya.

RE menyarankan agar Rumah Doa terus dipelihara dirawat dan diperindah sehingga layak diviralkan untuk mengundang orang berkunjung.

“Saya teringat Salib Kasih. Kami membuat taqline ‘Datanglah ke Salib Kasih Sebelum Kamu Mati’. Sedikitnya ada 2000 sampai 3000 orang yang mengunjungi Salib Kasih dari seluruh Indonesia bahkan dari berbagai negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan sebagainya. Warga juga menmperoleh dampak ekonomi dari kunjungan ke lokasi Rumah Doa,” pungkasnya. (*)

Editor: Val Vasco Venedict 

 

Konten Terkait

Enervon Dorong Semangat Kolektif Indonesia

Editor prosumut.com

Ketua DPRD Sumut: Statistik Pasien Positif Covid-19 Bisa Meledak, Satgas Jangan Leha-leha!

Editor prosumut.com

Dinkes Pakpak Bharat Data Bumil dan Batuta

Editor prosumut.com

Dukung Medan Bebas Banjir, Warga Jangan Tinggal di Bantaran Sungai

Editor prosumut.com

Spanduk Prabowo-Erich Thohir Bermunculan di Bogor PKB Tuduh Relawan Erick

Editor prosumut.com

BLT di Sumut Segera Cair, Tiap KK Dapat Rp 600 Ribu

valdesz
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara