PROSUMUT – Penggeledahan Kantor Wali Kota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis oleh tim penyidik KPK berlangsung selama 12 jam lebih, Jumat 18 Oktober 2019. Penggeledahan itu dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir sekitar 22.00 WIB.
Penggeledahan tersebut terkait operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Isa Ansari, hingga menyeret nama Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Eldin serta Kepala Sub Bagian Protokoler Medan Syamsul Fitri Siregar.
Usai melakukan penggeledahan, tim penyidik membawa empat koper diduga berisi dokumen sebagai barang bukti. Selanjutnya, penyidik meninggalkan kantor Wali Kota Medan tanpa memberikan keterangan sedikitpun kepada wartawan.
Menurut keterangan Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang menunggu sampai penggeledahan KPK selesai, dokumen yang dibawa SK pegawai dan sejenisnya. Kata Akhyar, laptop maupun mobil tidak ada yang disita KPK.
“Mobil di sini, itu kan. Kalau disita ya dibawa ke Jakarta,” katanya.
Akhyar mengaku tak mengetahui dokumen paling banyak yang dibawa oleh KPK dari ruangan mana. Padahal, sempat petugas KPK membacakan sejumlah barang yang disita.
“Enggak tahu saya ya, begitu juga dokumen enggak tahu dari ruangan mana yang paling banyak. Dokumennya terkait SK Pegawai dan jenisnya lah,” sebutnya.
Kata Akhyar, untuk hari ini penggeledahan yang dilakukan KPK di Balai Kota Medan sudah selesai. Sebab, telah menandatangani berkas sebagai saksi akan barang-barang yang disita KPK tersebut.
“Apakah masih ada pemeriksaan lagi belum tahu, tapi untuk hari ini sudah selesai. Sudah bisa masuk ke ruangan (ruangan Wali Kota Medan) juga,” tandasnya.
Diketahui, KPK menggeledah sejumlah ruangan yang ada di Pemko Medan yang didampingi Asisten Ekonomi Pemko Medan, Khairul Asnan.
Adapun ruangan tersebut seperti ruangan Bagian Umum yang berada di lantai satu, Ruangan Subbag Protokoler yang berada di ruang basement Pemko Medan, serta Ruang Asisten Umum dan Ruang Wali Kota Medan di lantai dua. (*)