Prosumut
Ekonomi

Ekonomi Sumut Triwulan II 2020, Kontraksi 2,37 dari Tahun Lalu

PROSUMUT – Perekonomian Sumatera Utara (Sumut) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2020 mencapai Rp 197,64 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 130,23 triliun.

Menurut Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Sumut, Taulina Anggarani bahwa ekonomi Sumut triwulan II-2020 dibanding triwulan II-2019 mengalami kontraksi sebesar 2,37 persen (y-on-y).

“Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 5,42 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh sebesar 1,54 persen,” katanya, Rabu 5 Agustus 2020.

BACA JUGA:  The Palace Jeweler Hadirkan Pameran Perhiasan Harga Luar Biasa di Sun Plaza Medan

Tak hanya itu, ekonomi Sumut triwulan II-2020 dibanding triwulan triwulan I-2020 menurun sebesar 4,75 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, penurunan disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada sebagian besar lapangan usaha.

“Sementara dari sisi pengeluaran, penurunan disebabkan oleh kontraksi pada seluruh komponen kecuali Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah,” sebutnya.

BACA JUGA:  The Palace Jeweler Hadirkan Pameran Perhiasan Harga Luar Biasa di Sun Plaza Medan

Disisi lain, Ekonomi Sumut Semester I-2020 dibanding semester I-2019 tumbuh 1,11 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 7,65 persen.

“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen PMTB yang tumbuh sebesar 2,87 persen. Struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada triwulan II-2020 didominasi oleh beberapa provinsi diantaranya Provinsi Sumut memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB di Pulau Sumatera sebesar 24,35 persen, diikuti oleh Provinsi Riau sebesar 20,71 persen, Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,99 persen, serta Provinsi Lampung sebesar 11,03 persen,” urainya.

BACA JUGA:  The Palace Jeweler Hadirkan Pameran Perhiasan Harga Luar Biasa di Sun Plaza Medan

Sedangkan untuk kontribusi terendah ditorehkan oleh Provinsi Bengkulu sebesar 2,21 persen dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 2,20 persen. (*)

Reporter : Nastasia
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            :

Konten Terkait

Jelang Ramadhan, Pemerintah Klaim Stok Bahan Pokok dan BBM Aman

Editor prosumut.com

Meski Inflasi Sumut Rendah Tapi Harga Sulit Dikendalikan

Val Vasco Venedict

Lindungi Masyarakat, Kemendag Tertibkan Robot Trading Tak Berizin 

Editor prosumut.com

Mulai Besok, Tarif Bea Masuk dan PPN Barang Kiriman Luar Negeri Naik

Editor prosumut.com

Masa Depan Bus Listrik Meragukan : Selain Mahal, Daya Jelajahnya Rendah

Val Vasco Venedict

Bank Mandiri Error! Nasabah Panik di Twitter

Ridwan Syamsuri
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara