Prosumut
Ekonomi

Ekonomi Sumut Triwulan I-2023 Melambat, Tumbuh 4,87 Persen

PROSUMUT – Perkembangan ekonomi di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan I-2023 tumbuh 4,87 persen.

Pertumbuhan ekonomi Sumut ini melambat dibanding triwulan I-2022 yang tumbuh 5,25 persen.

“Ekonomi Sumut triwulan I-2023 tumbuh cukup baik sebesar 4,87 persen, meskipun melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,26 persen,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Doddy Zulverdi pada Bincang Bareng Media, Senin 8 Mei 2023.

Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan Halal Bi Halal serta Pisah Sambut Kepala Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi yang digantikan IGP Wira Kusuma sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut yang baru.

Menurut Doddy, perlambatan pertumbuhan ekonomi Sumut seiring dengan tren moderasi harga komoditas ekspor utama Sumut yakni CPO.

Selain itu, juga dampak dari fenomena cuaca ekstrem pada triwulan I-2023 terhadap penurunan produksi komoditas pertanian seperti kelapa sawit.

“Dari sisi pengeluaran, aktivitas ekspor-impor mengalami pelemahan di tengah akselerasi pertumbuhan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi PMTB dari triwulan sebelumnya.

Penurunan produksi sejumlah komoditas utama Sumut sebagai dampak dari cuaca ekstrem pada triwulan I-2023.

Serta, adanya tren moderasi harga komoditas ekspor utama Sumut seperti kelapa sawit menahan aktivitas perdagangan internasional. Namun, di satu sisi konsumsi dan investasi tetap kuat,” ungkap Doddy.

Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian, perdagangan, dan transportasi tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Deselerasi LU Pertanian seiring dengan masuknya periode musim tanam beberapa komoditas seperti beras, cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Serta, fenomena cuaca ekstrem yang berdampak pada penurunan produksi beberapa komoditas pertanian.

Selanjutnya, sejumlah indikator seperti kredit perdagangan, UMKM, dan transportasi serta prakiraan Survei Kegiatan Dunia Usaha PBE yang melambat pada triwulan I-2023 turut melambat pada perlambatan LU Perdagangan dan LU Transportasi dengan sektor konstruksi dan industri yang masih terakselerasi,” tambah Doddy.

Lebih lanjut dia menyampaikan, pada April 2023 gabungan 5 kota IHK Sumut mencatat deflasi minus 0,18 persen.

Di tengah masih kuatnya permintaan pada periode HBKN, deflasi didorong oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil minus 0,33 persen.

Selain faktor panen raya, penurunan harga kelompok tersebut turut didukung oleh koordinasi antar wilayah sentra produksi dengan kota-kota basis konsumsi dalam memastikan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Secara spasial, mayoritas kota IHK mencatatkan deflasi terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Gunungsitoli minus 0,42 persen.

Kemudian, dilanjutkan Kota Pematang Siantar minus 0,25 persen, Kota Medan minus 0,20 persen, dan Kota Padang Sidempuan minus 0,04 persen.

Sementara itu, Kota Sibolga mencatatkan inflasi 0,27 persen. Akan tetapi, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan deflasi minus 1,34 persen,” pungkas Doddy. (*)

Editor: M Idris

BACA JUGA:  Telkomsel & Dinkop UKM Sumut Hadirkan Digitalisasi Koperasi

Konten Terkait

Pantau Kinerja PNM, OJK Gelar Sosialisasi POJK

Editor Prosumut.com

Trakindo Rilis Cat 333 Next Generation Excavator Kelas 30 Ton, Bucket Capacity 2,6 Kubik

Editor prosumut.com

Ekonom Unpab: Defisit Neraca Perdagangan Melebar, Pemerintah Diminta Hati-Hati

Ridwan Syamsuri