PROSUMUT – Sejak usianya masih remaja hingga dewasa, Musa Rajekshah yang biasa disapa dengan Ijeck ini sudah banyak diberikan amanah dan cobaan oleh Allah Swt untuk memimpin organisasi massa, lembaga sosial, organisasi keolahragaan, memimpin pemerintahan, sebagai Wagubsu, dan lainnya.
Alhamdulillah, setahu saya Ijeck mampu menyeberangi ‘jembatan’ amanah itu dengan baik dan Insha Allah kelak menjadi amal jariah bagi putera almarhum H Anif, pendiri Yayasan H Anif (YHA) yang sudah banyak berbuat kebaikan untuk yang membutuhkan. Dan, YHA ini masih dinakhodai oleh Ijeck hingga kini.
Meski sudah banyak membuang waktu, pikiran, dan tenaganya selama ini, ternyata Tuhan masih menambah amanah lagi bagi Ijeck sebagai Ketua DPD Golkar Sumut. Alhamdulillah, beban berat ini mampu dijalankannya melebihi harapan para kader Golkar.
Ijeck bukan hanya terpilih sebagai salah satu Anggota DPR RI dari Golkar Sumut, atas izin Allah pula, Ia juga sukses mengangkat derajat Golkar Sumut sebagai partai pemenang di Sumatera Utara dengan raihan 22 kursi di DPRD Sumut dari sebelumnya 15 kursi ada Pileg tahun 2014. Lebih dari itu, kursi DPR RI menuju Senayan juga naik dari 4 kursi menjadi 8 kursi.
Bermanfaat pada Orang Lain
Keberhasilan ini membuat sebagian pengamat dan lainnya memberikan pandangan akan rahasia sukses Ijeck.
Ada yang berpendapat karena Ijeck mampu mendorong kerja keras para kader Golkar, pengalaman yang panjang, mampu menggerakkan mesin politik partai, kemampuan finansial, dan lainnya.
Pandangan ini benar adanya. Namun di atas itu ada kekuatan yang lebih dahsyat membuat Ijeck mampu menarik gerbong Golkar Sumut unggul dalam Pemilu kali ini.
Setiap kali meniti kehidupannya dengan segala bebannya sebagai pengusaha, pimpinan ormas, dan lainnya, ayun langkah Ijeck senantiasa ingin bermanfaat pada orang lain.
Adab yang mulia ini diperoleh Ijeck melalui petuah dari almarhum ayahnya H Anif semasa hidup. Sikap ini merupakan modal yang besar bagi banyak kaum dhuafa yang mendapatkan pertolongan dari Ijeck, melalui YHA.
Dan, sikap ini pulalah yang diwaqafkannya kepada ormas dan lainnya termasuk kini menjadi Ketua DPD Golkar Sumut.
Menjadi ‘Hakim’
Sebagai seorang pemimpin, Ijeck juga kerap memposisikan dirinya sebagai ‘hakim’ untuk mengadili dirinya sendiri atau pada orang lain.
Pada malam hari, ia sering merenung apakah tindakannya sebagai pemimpin sudah sesuai dengan kehendak Allah Swt? Apakah ada orang yang kurang berkenan dengan tindakannya, dan sebagainya?
Jika ia merasa berbuat kurang tepat pada seseorang, ia memutuskan dirinya bersalah dan meminta maaf kepada yang bersangkutan.
Apabila ada perbuatannya yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, ia malam itu juga mohon ampun dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Untuk bisa menjadi ‘hakim’ yang adil, Ijeck terus menimba ilmu agar mampu ‘mengadili’ karyawan atau kader partai yang dinilai ‘bersalah’.
Kalau karyawan, misalnya, memiliki nilai 7 untuk disipilin, loyalitas, kemampuan bekerja, maka Ijeck harus unggul 5 kali lipat dari karyawan.
Akan terasa janggal bila seorang pimpinan yang nilainya lebih rendah dari karyawan menjadi ‘hakim’ untuk mengadilinya. Sebab, akan terjadi putusan yang sesat, main bentak, hingga pencopotan.
Menurut Ijeck, keteladanan pemimpin yang arif adalah ‘hakim’ terbaik bagi karyawan atau kader partai untuk menghindari kesalahan.
Amal Ibadah
Ijeck meyakini keinginannya untuk bermanfaat kepada khalayak ramai bukanlah semata-mata untuk mencari popularitas atau kekayaan, tapi menjadikannya sebagai amal ibadah yang mendorong dirinya lebih mencintai Allah Swt.
Golkar Unggul
Dengan beragam kekuatan karakter yang ada dalam diri Ijeck inilah kemudian DPD Golkar Sumut mampu membelah badai meraih impian menjadi kenyataan.
Mesin partai bisa berjalan ke sana sini, harmonisasi sesama kader berlangsung nyaman, walau sesekali ada ‘gesekan’, tapi tidak sampai membuat partai ‘tepeluk pohon salak’.
Dengan demikian segala program yang telah dirancang berjalan sesuai target dan tepat sasaran. (*)
Penulis: Affan Bey Hutasuhut
Teks foto: Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajeckshah alias Ijeck. (ist)