Prosumut
Kesehatan

Diskusi Bersama Jurnalis, Dinkes Sumut Beberkan Program Prioritas

PROSUMUT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) membeberkan program prioritas kesehatan.

Sekretaris Dinkes Sumut, Teguh Supriyadi menyampaikan program kesehatan menjadi pendukung penting dalam mewujudkan visi-misi Pemprov yakni Sumut Bermartabat.

“Kesehatan mewujudkan visi ‘Bermartabat dalam Kehidupan dengan Kesehatan Prima’,” katanya dalam diskusi bersama jurnalis di Medan yang digelar selama dua hari Selasa dan Rabu 29-30 November 2022.

Adapun empat program kesehatan prioritas yang tengah dijalankan Dinkes Sumut di antaranya, menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan prevalensi stunting.

Kemudian, pengendalian penyakit menular dengan mempertahankan prevalensi HIV AIDS <0,5 serta menurunkan prevalensi Tuberculosis dan malaria. Terakhir, pengendalian penyakit tidak menular dengan mengupayakan penurunan prevalensi hipertensi, diabetes, dan kanker serta mempertahankan prevalensi obesitas di capaian 15,4.

Teguh juga menyampaikan dalam menyukseskan program prioritas kesehatan tersebut pihaknya melakukan berbagai pendekatan. Salah satu pendekatan itu melihat kebiasaan masyarakat, terlebih Sumut merupakan daerah multietnis dengan sebaran populasi yang luas.

“Jadi, untuk meningkatkan, memberdayakan masyarakat (dalam program kesehatan) kita harus mengenal budayanya. Kalau budayanya tidak kita kenal maka umumnya program-program kita akan mendapatkan penolakan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Sumut, Hery Valona Bonatua Ambarita mengatakan salah satu upaya percepatan penurunan stunting, yaitu memperkuat pelayanan Posyandu yang ada di setiap daerah. Hal ini melihat jumlah Posyandu di Sumut sebanyak 15.635 tapi jumlah yang aktif 9.382.

Sementara, analisis situasi stunting Dinkes Sumut memproyeksikan 1.346.655 balita dengan angka riil 1.118.529 balita. Data terkini dalam EPPGBM 899.866 atau 69 persen.

“Posyandu ini harus kita kembangkan baik dari segi kuantitas dan juga kualitas, termasuk alat kesehatannya,” ujar Hery.

Dia menambahkan setiap Posyandu di daerah harus menimbang dan mengukur bayi setiap bulannya. “Ini dilakukan demi melihat perkembangan setiap bayi lahir dan mengetahui keadaan kesehatannya,” pungkasnya. (*)

Reporter : Nastasia

Editor : Muhammad Idris

BACA JUGA:  Pemkab Langkat Masuk 5 Besar se-Indonesia Terkait Laporan Tercepat Intervensi Stunting

Konten Terkait

Kadis DLH Labuhanbatu Tolak Hasil Swab Covid-19 

Editor Prosumut.com

Bertambah Terus, Positif Covid-19 di Sumut Sudah 225 Orang

admin2@prosumut

Satu PDP Covid-19 di Tebingtinggi Meninggal

admin2@prosumut